Beranda / Berita / Aceh / Kadis Dayah: Ke depan Orang Dayah Isi Jabatan di Legislatif dan Eksekutif

Kadis Dayah: Ke depan Orang Dayah Isi Jabatan di Legislatif dan Eksekutif

Selasa, 27 November 2018 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: DPDA

DIALEKSIS.COM | Darul Imarah - Mubes HUDA yang sudah berlangsung sejak tanggal 24 November 2018, resmi ditutup Senin (26/11) di Kompleks Dayah Thalibul Huda Desa Bayu Lamcot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. 

Tgk Muhammad Yusuf A Wahab (Tu Sop) sebagai ketua HUDA terpilih periode 2018-2023 menyampaikan dalam acara penutupan bahwa sebagai Ketua terpilih tetap menjalankan arahan-arahan dari Ulama-Ulama Chik.

"Kami ini hanya sebagai pelaksana saja, namun rekomendasi-rekomendasi untuk Program HUDA itu tetap diarahkan oleh Ulama-Ulama Chik. Untuk itu, Tu sop berharap bahwa kerjasama dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk kesuksesan Kepemimpinan HUDA, peran pengurus nantinya akan sangat menentukan eksistensi HUDA ke depan. Kita harus sepakat bahwa kesuksesan ini adalah kesuksesan kita bersama," kata Tu Sop. 

Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny SAg MM saat menutup Acara Mubes dalam sambutannya mengucapkan selamat atas terselenggaranya Mubes Ke-III HUDA yang berlangsung dengan sukses. 

"Saya memiliki harapan 5-10 tahun ke depan orang dayah adalah orang-orang yang mengisi jabatan di Legislatif dan Eksekutif di Aceh, menjadi penentu kebijakan dari segi apapun untuk ummat yang bermartabat dan agamis," ungkap Kadis Dayah. 

Kadis Dayah menambahkan bahwa Pemerintah Aceh sangat membutuhkan arahan dan nasehat dari ulama-ulama Dayah Aceh, baik diminta ataupun tidak diminta. 

"Pemerintah Aceh sangat membutuhkan arahan dan nasehat dari ulam-ulama dayah Aceh. Untuk itu kami siap siang dan malam mendengar arahan dari ulama-ulama dayah Aceh," kata Usamah. 

Syech Ayyub Al-Azhari Al-Aljazili dari Alzajair yang menjadi penceramah dalam acara penutupan Mubes HUDA menyampaikan kekaguman luar biasa dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh yang dilaksanakan selama 100 hari lamanya. 

"Kendurinya pun besar dan mewah, ini menandakan kekaguman dan kecintaan luar biasa masyarakat Aceh kepada Nabi Muhammad SAW, saya sangat terpesona dengan hal ini." Ujar Syech Ayyub. (riza/dpda)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda