Beranda / Berita / Aceh / Ketua APDESI Bener Meriah: Adat Budaya Gayo Dapat Mencegah Kenakalan Remaja

Ketua APDESI Bener Meriah: Adat Budaya Gayo Dapat Mencegah Kenakalan Remaja

Sabtu, 10 Februari 2024 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bener Meriah, Zuhra menegaskan, adat budaya Gayo dapat meminimalisir terjadinya kenakalan remaja khususnya di Bener Meriah. [Foto: Net]


DIALEKSIS.COM | Redelong - Ketua DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bener Meriah, Zuhra menegaskan, adat budaya Gayo dapat meminimalisir terjadinya kenakalan remaja khususnya di Bener Meriah.

"Aktivitas para remaja di wilayah Bener Meriah saat ini cukup meresahkan sehingga kami telah membahas hal ini dalam forum reje (kepala desa)," ucap Zuhra.

Dari hasil forum tersebut, kata Zuhra akan dilakukan upaya pencegahan yang dilakukan dengan cara pendekatan dan pendampingan, serta pendidikan agama terhadap remaja di kampung masing-masing.

"Pencegahan melalui program desa juga akan dilakukan sosialisasi dalam bentuk pagelaran dan festival agar para remaja dapat memahami dampak dari kenakalan baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain," sebutnya.

Zuhra juga berharap, adanya peran ulama, orang tua, dan tokoh masyarakat tentang pemahaman akidah dan akhlak kepada mereka.

Selain itu katanya, dengan mengembalikan adat dan budaya Gayo seperti sediakala dalam bahasa Gayo disebut Beru Berine Bujang Berama, yakni anak gadis sangat terjaga dan terpelihara kehormatannya dalam keluarga dan masyarakat.

Ia menjelaskan, Budaya Beru Berine Bujang Bersama ini sekarang sudah hampir punah, sebab saat ini tidak berani lagi sembarangan melarang anak orang lain.

“Jika adat budaya Gayo itu dikembalikan dapat meminimalisir terjadinya kenakalan remaja khususnya di Bener Meriah sebab, semua orang bertanggung jawab terhadap generasi yang akan datang. Artinya, ketika anak siapa saja yang salah semua orang tua yang ada di Kampung masing-masing bisa menasehatinya," pungkasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda