Beranda / Berita / Aceh / Mafindo Aceh Edukasi Masyarakat Cegah Berita Bohong Tentang Pemilu 2024

Mafindo Aceh Edukasi Masyarakat Cegah Berita Bohong Tentang Pemilu 2024

Senin, 25 September 2023 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Upaya mencegah penyebaran berita bohong yang berpotensi mengganggu Pemilihan Umum 2024, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Aceh menggelar sosialisasi penting di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, pada Minggu (24/9/2023). 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara mengenali ciri-ciri berita bohong serta kesadaran akan bahaya menyebarluaskan berita palsu.

Koordinator Mafindo Wilayah Aceh, Destika Gilang, menjelaskan bahwa sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam memerangi penyebaran informasi palsu yang dapat merusak proses demokrasi dalam Pemilu 2024. 

"Kami menyadari pentingnya mencegah penyebaran berita bohong yang dapat memengaruhi proses pemilihan umum. Oleh karena itu, kami mengedukasi masyarakat mengenai ciri-ciri berita bohong dan dampak negatifnya melalui permainan edukatif yang menarik," ujar Destika Gilang saat dikonformasi DIALEKSIS.COM, Senin (25/9/2023).

Edukasi yang disampaikan dirancang agar mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat yang hadir. 

Permainan bertemakan hoaks digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kunci tentang cara mengidentifikasi berita palsu dan betapa pentingnya menjaga integritas informasi yang kita sebarkan.

Peserta sosialisasi di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, sangat antusias dalam mengikuti permainan edukatif dan mendengarkan penjelasan dari para narasumber. 

Mafindo Aceh berharap bahwa dengan pemahaman yang lebih baik tentang berita bohong, masyarakat akan menjadi lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang mereka terima dan sebarkan, khususnya dalam konteks Pemilu 2024 yang akan datang.

Sosialisasi ini menunjukkan komitmen Mafindo Aceh dalam melindungi integritas informasi dan memastikan bahwa proses demokrasi di Aceh berjalan dengan adil dan transparan. 

“Dengan kesadaran bersama tentang bahaya berita bohong, masyarakat Aceh diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga proses Pemilu yang berkualitas dan berintegritas,” pungkas Gilang.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda