Beranda / Berita / Aceh / Mantan Komisoner KIP Pertanyakan SUKET di Pilkada Subulussalam

Mantan Komisoner KIP Pertanyakan SUKET di Pilkada Subulussalam

Jum`at, 22 Juni 2018 16:04 WIB

Font: Ukuran: - +


Mantan Komisioner KIP Aceh, Hendra Fauzi


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh -  Mantan Komisioner KIP Aceh, Hendra Fauzi, mempertanyakan ihwal munculnya Surat Keterangan (SUKET) memilih pada Pilkada Subulussalam Tahun 2018 yang dilaporkan sudah dikantongi oleh 2.300 orang.


"yang jadi masalah suket itu dari mana munculnya, seharusnya pada penetapan DPT suket itu harus ada penyelesaian. Sepertinya ada permasalahan penetapan DPT" tutur Hendra kepada Dialeksis, Jumat (22/06)


Hendra juga mengatakan harus ada solusi dengan duduk bersama dengan setiap kandidat dan panwaslih serta stekholder lain disana.


" Harus ketegasan dalam bersikap agar potensi masyarakat yang membawa suket ke tps teratasi. dan harus segera diambil kesimpulan cepat dengan penyelenggara diatasnya" ujar Hendra.


Sebelumnya Hendra dalam Status Facebooknya pada 21 Juni 2018 memposting perihal Suket yang dikantongi oleh ribuan pemilih di Subulussalam.


"2.300 orang mengantongi suket, tetapi didalam Daftar pemilih Tetap (DPT) tidak ada, maka surat suara tidak tersedia. Ketersedian cadangan surat suara hanya 2% dilebihkan didalam setiap  TPS. bercermin perolehan suara pilkada subulussalam Tahun 2013 yang hanya selisih 188 suara antara pemenang 1 dan ke dua, Mudah mudahan bisa diselesaikan dengan bijaksana dam tidak menimbulkan permasalahan di hari H nanti " tulisnya di beranda FB.


 Di sisi lain, Ketua KIP Kota Banda Aceh, Munawarsyah,  juga sempat memposting di FB pada tanggal 22 Juni 2018 perihal polemik kekurangan surat suara Pada Pilkada Subulussalam Tahun 2018.


Dirinya menyatakan kekurangan surat suara itu sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan, karena belum pernah ada pilkada yg 100% pemilih hadir di TPS.


" DPT Pilkada 2018 Subulussalam 49.748,  asumsi meningkat partisipasi pemilih sampai 90%, masih tersisa 10% surat suara setara dgn 4.974 plus 2.5% surat suara  cadangan/TPS" tulis munawar dalam postingannya.


Dirinya berkaca pada pelaksanaan Pileg 2014 dan Pilgub 2017  di Subulussalam. "Partisipasi pemilih Pileg 2014 di Subulussalam 87.4%. DPT 44.571 dengan pemilih hadir TPS 38.957 org. Masih terdapat 13.6% pemilih yang tidak hadir di TPS. Artinya surat suara tersisa setara dengan 5.614 plus surat suara cadangan/TPS.  Kemudian Partisipasi pemilih 64% pada Pilgub 2017 di Subulussalam. DPT 51.942, pemilih hadir di TPS 33.203 org, masih terdapat 36% sisa surat suara setara dgn 18.739 plus 2.5% surat suara cadangan" ujar munawar.


Terakhir, Munawarsyah Menyarankan agar KIP Kota Subulussalam konsentrasi saja pada persiapan distribusi logistik dan pungut hitung.

"Kemudian koordinasi dengan Disdukcapil yang mengeluarkan Suket untuk menelusuri ketersebaran 2300 pemilih tersebut. Yang tak kalah penting,  memastikan petugas KPPS di seluruh TPS melayani hak pilih pemilih Suket tersebut 1 jam sebelum berakhirnya pemungutan suara dengan menggunakan sisa surat suara yang tersedia di TPS plus cadangan 2.5% . Serta tidak  lupa mencatat penggunaan surat suara tsb dlm Formulir Model A.Tb-KWK" demikian munawar. (ARN)



Keyword:


Editor :
HARISS Z

riset-JSI
Komentar Anda