Beranda / Berita / Aceh / Menhub Tugaskan Pelindo Keruk Alur Pelayaran di Pelabuhan Kuala Langsa

Menhub Tugaskan Pelindo Keruk Alur Pelayaran di Pelabuhan Kuala Langsa

Rabu, 08 Februari 2023 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Dishub Aceh

DIALEKSIS.COM | Aceh - Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Aceh, Rabu (8/2/2023), untuk meninjau sarana dan prasarana transportasi di Aceh, salah satunya lokasi pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Kuala Langsa.

Budi Karya menjelaskan, kunjungannya kali ini secara khusus untuk menindaklanjuti pertemuan dirinya dengan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, pada 3 Februari lalu, terkait permintaan pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Kuala Langsa oleh Pemerintah Aceh.

Menhub juga meninjau langsung kondisi alur pelabuhan bersama Direktur Pengelola PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Putut Sri Muljanto, beserta sejumlah stakeholder terkait. Ia menyebutkan bahwa terdapat pengendapan pada alur pelayaran pelabuhan ini, dan di beberapa titik kedalamannya hanya 3 meter.

"Kalau 3 meter berarti Tol Laut tidak bisa masuk ke sini," kata Budi Karya.

Oleh sebabnya, dirinya mengharapkan PT Pelindo dapat melakukan pengerukan dalam waktu 4 sampai 5 bulan ke depan. 

"Kita harapkan kapal-kapal niaga bisa datang dan keluar dari Kuala Langsa termasuk Tol Laut," sebutnya.

Di samping itu, ia juga mengimbau agar Pemerintah Daerah (Pemda) mendukung rencana pengerukan ini.

"Karena tidak mungkin kita melakukan suatu pekerjaan itu tanpa dukungan Pemda," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal menyampaikan terima kasih atas atensi Kementerian Perhubungan terhadap Pelabuhan Kuala Langsa. 

"Kita mengapresiasi kehadiran langsung Bapak Menhub meninjau fasilitas pelabuhan dan lokasi rencana pengerukan," ungkapnya.

Teuku Faisal juga berharap pengerukan Kuala Langsa dapat segera dilakukan oleh PT Pelindo sesuai penugasan dari Menteri Perhubungan.

"Sehingga, Pelabuhan Kuala Langsa bisa melayani aktivitas ekspor impor di Aceh secara optimal," tandasnya. [HDA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda