Beranda / Berita / Aceh / Meski Sudah Dilarang Bupati Bireuen, BKAD Samalanga Tetap Gelar Bimtek Operator Gampong

Meski Sudah Dilarang Bupati Bireuen, BKAD Samalanga Tetap Gelar Bimtek Operator Gampong

Senin, 07 Juni 2021 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fajri

Foto Diatas: Foto Kegiatan Bimtek Pelatihan Operator Gampong Yang Dilaksanakan BKAD Samalanga. Foto Dibawah: Surat Bupati Penundaan Bimtek Aparatur Gampong. [Dok. Kolase Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Meski Bupati Bireuen Muzakkar A Gani melarang meminta melakukan penundaan sementara seluruh Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk aparatur Gampong yang ada di seluruh Bireuen melalui Surat Nomor 140/590.

Faktanya hari ini Senin (7/6/2021) Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Kecamatan Samalanga mengambil tempat di Gedung Serba Guna di Belakang Kantor Camat Samalanga melaksanakan Bimbingan Teknis Pelatihan bagi Operator Gampong.

Tak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan per Gampong (Desa_red) yang mengikuti pelatihan tersebut sebanyak Rp 1.500.000 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah_). Di Kecamatan Samalanga terdapat 46 Gampong total dana desa yang terpakai untuk pelatihan  tersebanyak sebanyak Rp 69 Juta.

Ketua BKAD Kecamatan Samalanga Abdurrahman melalui Sektaris M. Kamil membenarkan bahwa BKAD Samalanga sedang melaksanakan pelatihan bagi operator Gampong yang ada di Samalanga.

"Pelatihan ini di ikuti oleh operator Gampong. Diajarkan cara mengisi aplikasi Siskeudes,"kata Kamil saat dijumpai Dialeksis.com dikantor Camat Samalanga.

Kamil tak menampik bahwa pihaknya mengutip biaya bagi peserta pelatihan diharuskan membayar sebanyak Rp 1,5 juta/peserta. "Kita kasih tas, baju serta uang saku,"jelasnya.

Menyangkut dengan surat Bupati Bireuen melarang jenis kegiatan Bimtek atau pelatihan apapun saat ini. Kamil menjelaskan bahwa menurut pemahaman BKAD Samalanga yang dilarang Bupati bukanlah pelatihan melainkan Bimtek. 

"Kami rasa ini adalah pelatihan bukan Bimtek. Makanya kami laksanakan,"ungkapnya.

Ditanyai Dialeksis.com kenapa pelatihan Operator di Kecamatan yang lain hanya mengambil dana per peserta taksiran 800 ribu sampai 1 jutaan. Kenapa Samalanga 1,5 Juta.

 "Mungkin itu beda-beda.Kecamatan lain mungkin uang saku sudah diambil di Gampong. Sementara kami disini uang saku kami yang kasih,"jelasnya lagi. (Fajri Bugak) 

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda