Beranda / Berita / Aceh / NIM Dialihkan ke NIK, Unsyiah Jalin Kerjasama dengan Dukcapil Kemendagri

NIM Dialihkan ke NIK, Unsyiah Jalin Kerjasama dengan Dukcapil Kemendagri

Jum`at, 10 Juli 2020 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Mulyana Syahriyal

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) jalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Dukcapil Kemendagri) dalam mewacanakan integrasi Nomor Induk Mahasiswa (NIM) ke Nomor Induk Kependudukan (NIK). 

Rektor Unsyiah Prof. Samsul Rizal mengatakan, langkah itu bagian dari upaya menuju nomor identitas tunggal atau single identity number, lanjutnya, integrase ini akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2020, penyatuan nomor identitas untuk memudahkan verifikasi data mahasiswa dan efektivitas kerja.

“Langkah ini untuk mendukung program pemerintah yang sedang menggalakkan transformasi data menuju single identity number, jadi setiap orang memiliki satu nomor identitas untuk banyak keperluan, cara ini juga dapat membantu Unsyiah melacak dan menghimpun para alumni yang tersebar di berbagai daerah,” kata Prof. Samsul Rizal saat menandatangani perjanjian di di Balai Senat Unsyiah, Jumat (10/7/2020).

Kata Samsul Rizal, Kerjasama ini juga untuk mengefektifkan fungsi dan peran kedua belah pihak dalam memverifikasi dan validasi data, baik untuk calon mahasiswa, calon dosen, hingga civitas akademika Unsyiah. 

Lanjutnya, ia berharap kerja sama ini dapat berlanjut di bidang lainnya, terlebih lagi Unsyiah memiliki banyak ahli IT yang dapat membantu Dukcapil dalam pengelolaan data, sehingga bermanfaat bagi pembangunan bangsa.

Selain itu, Dirjen Dukcapil Kemendagri, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan, pihaknya telah menjalin kerja sama lebih 2.300 lembaga untuk penguatan big data di Indonesia, ada beberapa kampus di Indonesia yang telah mengintegrasikan nomor identitas mahasiswanya ke dalam NIK.

“Unsyiah tercatat sebagai universitas pertama di Pulau Sumatra yang menandatangani kerja sama ini, saya sangat mengapresiasi langkah Unsyiah yang telah membantu Pemerintah memasuki era baru pencatatan kependudukan,” sebut Zudan Arif.

Zudan Arif menyebutkan, salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah pendataan, dengan konsep big data yang tepat dan lengkap, maka setiap orang akan terdata dengan baik. Hal sama juga akan terjadi di Unsyiah jika mentransformasikan nomor identitas mahasiswa ke dalam NIK.

“Jadi semua mahasiswa dan alumni akan terdata dengan baik, Unsyiah akan tahu mereka kerja di mana, tinggal di mana, keahliannya apa, hingga prestasinya, Ini memudahkan Unsyiah untuk men-tracking para alumninya,” tutup Zudan. (MS)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda