Beranda / Berita / Aceh / Pertumbuhan Sektor Perdagangan Lambat Akibat Pengaruh Lemahnya Ekonomi di Aceh

Pertumbuhan Sektor Perdagangan Lambat Akibat Pengaruh Lemahnya Ekonomi di Aceh

Jum`at, 20 Oktober 2023 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bank Indonesia Provinsi Aceh mencatat, secara umum, perekonomian Sumatera pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 4,90% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan I-2023 yang tumbuh sebesar 4,78% (yoy). 

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi hampir di seluruh provinsi di Sumatra kecuali Aceh, Kepulauan Riau, Jambi, dan Lampung.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P mengatakan, melemahnya kinerja ekonomi di Aceh utamanya dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan di sektor perdagangan yang tumbuh sebesar 6,92% (yoy) pada triwulan II-2023 atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan I-2023 sebesar 10,72% (yoy). 

“Kinerja sektor Pertambangan juga menunjukan tren penurunan pada triwulan II-2023 yang terealisasi sebesar -8,74% (yoy), lebih rendah dari triwulan sebelumnya sebesar -6,26% (yoy),” sebutnya dalam keterangan tertulis yang diterima Dialeksis.com, Jumat (20/10/2023). 

Selabjutnya dari sisi perkembangan harga-harga, kata Rony, pada September 2023, Kota Gabungan IHK di Provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 0,22% (mtm), tekanan tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,15% (mtm). 

“Perkembangan tersebut searah dengan Nasional dan Sumatera yang juga mengalami peningkatan tekanan inflasi masing-masing menjadi 0,19% (mtm) dan 0,32% (mtm). Lebih lanjut, secara tahunan IHK Provinsi Aceh pada tahun 2022 tercatat sebesar 5,89% (yoy),” jelasnya. 

Kemudian jika dilihat dari komoditas penyumbang inflasi bulanan di Provinsi Aceh, Rony menyebutkan ada 5 komoditas inflatoir pada bulan September 2023 yakni Beras (0,22%), Bensin (0,06%), Ikan Kembung (0,05%), Udang Basah (0,04%), dan T-Shirt Anak (0,02). 

Sementara secara tahunan, 5 komoditas utama berasal dari komoditas Beras (0,52%), Rokok Kretek Filter (0,32%), Emas Perhiasan (0,17%), Daging Ayam Ras (0,10%), dan Mobil (0,08%).

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda