Beranda / Berita / Aceh / Perubahan Signifikan Kota Banda Aceh Selama Kepemimpinan Aminullah-Zainal

Perubahan Signifikan Kota Banda Aceh Selama Kepemimpinan Aminullah-Zainal

Sabtu, 07 Mei 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Wali Kota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, SE. Ak, MM dan Wakil Wali Kota Drs. H. Zainal Arifin. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sejak dilantik pada Tanggal 7 Juli 2017 oleh Gubernur Aceh drh. Irwandi Yusuf, M.Sc, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin telah banyak menyelesaikan dan memperbaiki permasalahan-permasalahan yang ada di Kota Banda Aceh. 

Tak hanya itu, di kepemimpinannya banyak prestasi dan penghargaan yang telah diraih baik yang bertaraf lokal maupun nasional. 

Dari penelusuran maupun pengumpulan informasi dan data Litbang Dialeksis.com menemukan sejumlah perubahan signifikan selama kinerja kepemimpinan Aminullah Usman, SE.AK,MM dan DRS. Zainal Arifin Periode 2017 - 2022. 

Pertama, hadirnya Peraturan Pemerintah yang dulu pelayanan konvensional menjadi pelayanan profesional bertaraf nasional. Kedua, Aminullah-Zainal berhasil mengubah daerah kumuh Krueng Daroy menjadi destinasi wisata baru. 

Ketiga, berhasil memindahkan pasar Peunayong ke pasar Al Mahirah Lamdingin yaitu pusat pasar terpadu terbesar. 

Keempat, hadirnya Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) Mahirah Muamalah, dimana dulunya pelaku usaha kesulitan modal menjadi kota ramah permodalan dan tentunya bebas rentenir. 

Kemudian, Kota Banda Aceh dulunya hanya memiliki perpustakaan bertaraf nasional dan sekarang menjadi penunjang sektor wisata pustaka. 

Untuk pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mencapai 98 persen dan ditetapkan PDAM sehat berdasarkan hasil audit BPKP. 

Aminullah-Zainal juga berhasil merevitalisasi desa wisata Ulee Lhee, juga menghadirkan Ulee Lhee Park. 

Selanjutnya, pelayanan untuk masyarakat dari konvensional atau manual menjadi pelayanan berbasis tehnologi canggih di era 4.0. 

Untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan, Aminullah berhasil memperbaiki gedung Dinas Syariat Islam dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sehingga memiliki gedung yang representatif dalam memberi pelayanan.  

Selain itu, jalan-jalan di perkotaan mendapat pembenahan serius dari tahun ke tahun sehingga masyarakat nyaman dan aman. 

Dalam usaha mengurangi angka pengangguran, Aminullah-Zainal berrhasil menambahkan jumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang meningkat tajam dari 8900 pada tahun 2016 menjadi 17.100 tahun 2022 atau naik 92 persen. 

Adapun untuk prestasi-prestasi yang telah diraih selama Aminullah-Zainal memimpin Kota Banda Aceh diantaranya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terbaik Ke-2 Nasional dari 514 kabupaten kota se-Indonesia dengan angka 85,71% pada tahun 2020.

Kemudian, berhasil mempertahankan juara dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) 14x berturut turut terbanyak di Indonesia. 

Untuk, angka kemiskinan dan pengangguran 1 digit berada pada zona hijau, dimana Banda Aceh 7,61% provinsi 15% lebih. 

Selain itu, angka pelanggaran syariat turun dari 215 tahun 2018 menjadi 57 di tahun 2021. Juga berhasil mempertahankan kota referensi pendidikan terbaik di Aceh dengan indeks pendidikan 92%. Pertumbuhan ekonomi signifikan tahun 2020 minus 3.31 persen tumbuh menjadi 5,53 persen. 

Tak hanya itu, angka pelaku UMKM yang berurusan dengan rentenir di tahun 2018 sebesar 80 persen turun menjadi tersisa 2 persen. Banda Aceh juga menjadi kota ramah investasi dengan jumlah investasi tertinggi di Aceh. 

Banda Aceh berhasil menurunkan angka stunting menjadi terendah di Aceh dengan angka 23,4 persen sedangkan provinsi 30 persen lebih. 

Aminullah-Zainal juga peduli terhadap masyarakat miskin dan kaum duafa, ia sukses membangun dan rehap rumah duafa selama 5 tahun mencapai 784 rumah menjadi rumah layak huni. 

Sejak 2017 hingga kini, Kota Banda Aceh telah meraih penghargaan dari dalam daerah, nasional dan internasional dari berbagai instansi dan kalangan berjumlah 110 penghargaan. [NR]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda