Beranda / Berita / Aceh / Pesantren di Aceh Dilatih Tingkatkan Kemandirian Data

Pesantren di Aceh Dilatih Tingkatkan Kemandirian Data

Jum`at, 03 November 2023 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) menggelar Bimbingan Teknis Administrasi dan Sistem Informasi pada Pondok Pesantren PKPPS/SPM/PDF, diikuti perwakilan dayah/operator se-Aceh.

Kegiatan ini berlangsung di Hotel Diana Banda Aceh, sejak tanggal 31 Oktober hingga 2 November 2023. 

Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil Kemenag Aceh, H Khairul Azhar SAg MSi mewakili Kakanwil Kemenag Aceh resmi membuka kegiatan Bimteks ini, Selasa 31 Oktober 2023.

Pembukaan kegiatan turut dihadiri Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Aceh, Dr H Muntasyir SAg MA, Kabid Santri Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Irwan SHI MSi, dan para JFT dan ASN di lingkungan PD Pontren.

Khairul Azhar dalam sambutannya mengatakan, adanya Bimteks ini tentu sebagai upaya untuk pendataan yang tepat jumlah dan kontrol pihak dayah terhadap kondisi ril perkembangan mutu pendidikan para santri yang selama menempuh pendidikan di tempat ia menempuh pendidikan di pesantren.

“Kita menginginkan dengan adanya data yang mandiri, dengan terus melakukan pembenahan dalam segala segi bidang pendidikan serta perkembangan dayah kepada segenap masyarakat. Harapannya dayah benar-benar mandiri secara data dan ekonominya,” katanya.

Khairul Azhar, juga menjelaskan Kemandirian Pesantren menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama, setidaknya ada tiga alasan pentingnya memandirikan lembaga pendidikan yang juga menjadi akar tradisi Islam dari sebelum kemerdekaan.

"Pertama, pesantren sudah teruji sebagai pusat pendidikan yang bisa bertahan bertahun-tahun, dan pesantren juga memiliki SDM yang melimpah yang berpotensi menjadi SDM yang unggul. Kemudian pesantren dan masyarakat sekitarnya memiliki sumber daya ekonomi yang bila dikelola dengan baik bisa menjadi potensi ekonomi yang berkelanjutan.” Kata Khairul Azhar.

Selanjutnya, terakhir, pesantren harus dimandirikan karena lembaga ini juga memiliki jejaring antar pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Jaringan itu terbentuk baik dari relasi guru-murid (alumni), maupun dari sanad keilmuan. Jejaring ini menjadi foktor potensial bagi pengembangan ekonomi umat, tambahnya.

Ia juga berharap kepada pimpinan pesantren, dari Dayah mampu melahirkan insan-insan yang menekankan pentingnya, penerapan akhlak agama Islam yang merupakan pedoman hidup bermasyarakat sehari-hari. Karena akan mencetak pemimpin masa depan.

Dijelaskannya, dayah di Aceh merupakan lembaga pendidikan tradisional Islam yang bertujuan untuk membimbing anak didik (Aneuk Dayah, santri) untuk menjadi manusia yang berkepribadian islami, yang sanggup menjadi umat yang berguna bagi bangsa dan negara serta agama.

“Karena itu, kita juga berharap dalam melaksanakan pelayanan, bimbingan, pembinaan, dan pengelolaan sistem informasi dibidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren berdasarkan kebijakan teknis yangditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah,” sebutnya.

 
Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda