Beranda / Berita / Aceh / Petani Aceh Tengah dan Bener Meriah Keluhkan Soal Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Petani Aceh Tengah dan Bener Meriah Keluhkan Soal Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Rabu, 02 Agustus 2023 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Ilustrasi pupuk subsidi. [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Hendra Budian menyampaikan keluhan masyarakat di daerah pemilihannya Aceh Tengah dan Bener Meriah soal kelangkaan pupuk subsidi

“Saya mendengar keluhan dari masyarakat Bener Meriah dan Aceh Tengah soal kelangkaan pupuk subsidi terhadap petani khususnya petani kopi tanaman tahunan,” ungkapnya kepada Dialeksis.com, Rabu (2/8/2023). 

Untuk itu, Politisi Partai Golkar ini meminta kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh untuk bisa menyelesaikan kelangkaan pupuk subsidi untuk petani, agar produksi hasil pertanian bisa maksimal di Aceh. 

Hendra juga meminta semua pihak untuk serius menangani soal kasus kelangkaan pupuk yang seperti sudah musiman ini. 

Bagi Hendra, soal kelangkaan pupuk ini merupakan persoalan lama yang tidak kunjung terselesaikan dengan tuntas dan setiap tahun terjadi di wilayah sentra produksi tanaman pangan. 

Merespons hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh Cut Huzaimah mengatakan, persoalan pupuk subsidi sebenarnya ditangani oleh Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3). 

“KP3 adalah wadah organisasi instansi terkait dalam pengawasan pupuk dan pestisida yang dibentuk oleh Gubernur untuk tingkat provinsi, dan untuk tingkat kabupaten/kota dibentuk oleh Bupati/Walikota,” jelasnya. 

Namun terkait laporan ini, kata Cut Huzaimah, ia akan berkoordinasi dan menyampaikan kepada tim KP3 sekaligus menurunkan tim ke lapangan. 

Akan tetapi, kata Cut, jika dilihat dari alokasi pupuk rasanya tidak mungkin terjadi kelangkaan, karena alokasi pupuk sudah sangat cukup untuk petani. 

“Pupuk yang dialokasikan sesuai dengan yang diusulkan oleh masing-masing daerah, malahan ada lebih pupuk ini sekarang,” sebutnya. 

Ia menyebutkan, untuk Kabupaten Aceh Tengah Pupuk Urea yang dialokasikan sebanyak 3.500 ton, dengan realisasi baru 1.849 ton (52,83%). Pupuk NPK sudah teralokasi 2.125 ton dengan realisasi 1.349 ton (63,48%). 

Sedangkan untuk Kabupaten Bener meriah, Pupuk Urea yang teralokasi 4.878,09 ton dengan realisasi 1.568ton (32,14%). Pupuk Npk alokasinya 5.000 ton dengan realisasi saat ini 2.681 ton (53,62%). 

Sementara NPK formula khusus dialokasikan 1.303,12 ton dengan realisasi baru 16 ton (123%). 

Berdasarkan laporan yang diterima per 1 Agustus 2023, untuk wilayah Aceh Tengah masih tersedianya pupuk subsidi di UD. Jasa Tani Kecamatan Silih Nara sebanyak 15 Ton Pupuk Urea dan 4,5 Ton Urea dan 5 Ton Phonska di UD Aripin Tani. 

Untuk angka E-Alokasi yang diberikan di kecamatan Silih Nara sejumlah NPK 170 Ton dan sudah terealisasi 115 Ton sampai dengan tanggal 31 Juli 2023 atau sebanyak 70%. 

Untuk wilayah Bener Meriah, di UD Tani Sejahtera Kecamatan Gajah Putih masih memiliki stok 2,4 Ton Urea dan 6,7 Ton Phonska. 

“Dilihat dari serapan yang masih rendah tentunya tidak mungkin pupuk itu langka. Pupuk masih tersedia dan belum ditebus petani, akan kita komunikasikan dengan penyalur dimana titik kritisnya,” pungkasnya. 

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda