Beranda / Berita / Aceh / Polda Aceh Selidiki Dugaan Keterlibatan Sindikat Terkait Kaburnya 8 Pengungsi Rohingya

Polda Aceh Selidiki Dugaan Keterlibatan Sindikat Terkait Kaburnya 8 Pengungsi Rohingya

Kamis, 20 Januari 2022 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Agam K

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Winardy. [Foto: Istimewa]


DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Kepolisian Daerah (Polda) Aceh, akan mendalami tentang adanya dugaan keterlibatan sindikat kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), yang menyebabkan kaburnya delapan pengungsi Rohingya dari tempat penampungan di Lhokseumawe.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol. Winardy mengatakan, dugaan adanya keterlibatan sindikat TPPO itu, setelah warga mengamankan dua pria asal Sumatera Utara berinisial AF (47) dan RAH (22).

“Keduanya berada di lokasi penampungan di Gedung BLK, Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, pada Selasa (18/1/2022). Mereka diduga kuat akan melakukan penjemputan terhadap Imigran Rohingya,” ujar Winardy 

Winardy menambahkan, ke dua pria yang diamankan tersebut merupakan penyedia jasa rental mobil. Mereka mengaku ditelpon oleh seseorang bernama “Udin” dan meminta untuk menjemput penumpang yang berada di Lhokseumawe dengan tarif Rp2 juta.

Setelah menerima transfer di muka sebesar Rp800 ribu, ke duanya berangkat ke Lhokseumawe untuk menjemput target dengan tujuan lokasi yang dikirimkan melalui Google Map, tepat di samping shelter BLK.

“Kemudian, warga yang curiga dengan keberadaan mobil Toyota Inova BK 1776 JT warna hitam yang mereka gunakan, ke duanya pun dibawa ke dalam shelter BLK, yang selanjutnya diamankan petugas ke Polres Lhokseumawe,” tutur Winardy.

Tambahnya, dari hasil pemeriksaan sementara, mereka mengaku tidak tau siapa yang akan dijemput, karena yang menyuruhnya Udin dan tidak memberi tahu, serta Udin pun tidak jelas keberadaannya.

“Namun demikian, polisi akan mendalami dugaan adanya keterlibatan sindikat TPPO terkait kaburnya 8 Imigran Rohingya, karena modus ini sudah sering digunakan para pelaku. Kita akan mencari alat bukti, sejauh mana keterlibatan AF dan RAH,” kata Winardy. [Agam K]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda