Beranda / Berita / Aceh / Rektor UIN: Inovasi Menjadi Kata Kunci Pengembangan Kelembagaan Di Era 4.0

Rektor UIN: Inovasi Menjadi Kata Kunci Pengembangan Kelembagaan Di Era 4.0

Jum`at, 05 April 2019 21:25 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengajak seluruh civitas akademika untuk terus melakukan inovasi-inovasi serta terobosan baru dalam rangka memperkuat dan meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi. Mengingat tantangan di era 4.0 juga semakin besar, inovasi menjadi kata kunci dalam mengembangkan lembaga.

Hal itu disampaikan Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Warul Walidin AK, MA dalam arahannya saat membuka Raker UIN Ar-Raniry tahun 2019, Kamis (4/4) yang berlangsung di Hotel Ayani, Banda Aceh. Dia mengatakan bahwa saat ini UIN Ar-Raniry juga telah berada di era daya saing regional dan akan menuju daya saing internasional, dan tantangan pun semakin besar.

"Tantangan dalam kontektual sekarang di era teknologi generasi ke empat ini memaksa semua institusi berubah, termasuk pada institusi pendidikan, ekonomi, sosial budaya, politik dan lain sebagainya," katanya.

Warul Mengatakan, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) termasuk UIN Ar-Raniry di dalamnya harus mempersiapkan diri disegala bidang secara mendasar, saat ini kita menyusun sebuah dokumen perencaan secara konprehensif untuk lima tahun mendatang yakni 2020 hingga 2025, konsep yang menjadi kuncinya adalah kecepatan.

Rektor menambahkan, untuk menuju daya saing pada tahun 2025, yang harus dipersiapkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya ialah pengembangan kurikulum yang bermuatan kualitas, pengembangan inovasi-inovasi dan mengoptimalkan kerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait dalam unpaya mendukung pendidikan yang berkualitas.

Hal lain yang juga penting menurut Warul adalah jejaring internasional,  hal tersebut sangat diperlukan untuk menuju kampus berkelas internasional. "Kita jangan pesimis dengan sesuatu yang ada, kita harus optimis untuk menghasilkan yang terbaik, tentu dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas".

"Kerja sama yang dilakukan di atas kertas harus diakhiri menjadi kerja sama yang proaktif, untuk memperkuat posisi UIN Ar-Raniry ditengah-tengah gerakan internasionalisasi universitas. MoU harus dibarengi dengan MoA, tindak lanjut yang sangat diperlukan saat ini," imbuhnya.

Warul Walidin menegaskan, dalam Raker tersebut juga akan dibahas serta mendorong seluruh civitas akademika UIN Ar-Raniry dalam bekerja harus mengedepankan budaya kerja yang bersifat koordinatif, ini sangat penting demi kelancaran dalam melaksanakan tugas.

Rektor mengingatkan, bahwa inovasi menjadi kata kunci pengembangan kelembagaan di era revolusi industri generasi ke empat, setiap unit dan satuan kerja harus melakukan inovasi dan terobosan yang rasional dan realistik.

Warul juga menyampaikan beberapa penekanan kepada civitas akademika UIN Ar-Raniry, antara lain meneguhkan kembali jati diri UIN Ar-Raniry sebagai Pusat Tamaddun Islam yang kembali mengharumkan nama Aceh pada tataran nasional dan internasional, apalagi pada lembaga ini melekat predikat "Jantong Hate Rakyat Aceh".

Diakhir sambutannya, Rektor mengajak bersama memperkuat kelembagaan dan sinergi antar lembaga internal, memperluas jejaring kerja sama baik dalam maupun luar negeri yang diiringi dengan tindak lanjut, peningkatan SDM dan insprastruktur yang modern. [Nat]

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda