Beranda / Berita / Aceh / Ribuan Warga di Aceh Tamiang Terdampak Banjir

Ribuan Warga di Aceh Tamiang Terdampak Banjir

Kamis, 21 Januari 2021 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi. [Dok Kompas]

DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) mencatat 3.075 jiwa terdampak akibat banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Rabu (20/1) pukul 20.00 WIB dengan tinggi muka air 30 sampai 150 sentimeter. Sementara saat ini, air masih menggenangi tiga kecamatan di wilayah tersebut.

Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai meluap sehingga menggenangi permukiman penduduk pada tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Bandar Pusaka yang berdampak pada Gampong Pengidam, Gampong Bengekelang, Gampong Babo, Gampong Serba, Gampong Pantai Cempa.

Selanjutnya Kecamatan Tenggulun yang berdampak pada Gampong Simpang Kiri serta Kecamatan Sekerak yang berdampak pada Gampong Juar dan Gampong Baling Karang.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tamiang melaporkan sebanyak 760 rumah terendam, 1.562 jiwa mengungsi serta 3.075 jiwa terdampak bencana tersebut. Sampai saat ini BPBD Kabupaten Aceh Tamiang melakukan pendataan serta berkoordinasi dengan perangkat gampong,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam rilis yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (21/1/2021).

Berdasarkan analisa InaRisk, Kabupaten Aceh Tamiang memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang sampai tinggi dengan 12 kecamatan dan 128.435 jiwa terpapar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Provinsi Aceh berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi musim hujan yang masih akan terjadi hingga akhir Februari 2021. Masyarakat dapat mengikuti informasi resmi prakiraan cuaca melalui BMKG dan mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal menggunakan InaRisk. (SINDOnews)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda