Beranda / Berita / Aceh / Sebaran Kejadian Gempa Bumi dari Tahun ke Tahun di Aceh

Sebaran Kejadian Gempa Bumi dari Tahun ke Tahun di Aceh

Rabu, 26 Juli 2023 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Frekuensi gempa bumi di Provinsi Aceh terus mengalami meningkat sejak awal tahun hingga tanggal 26 Juli, dengan total mencapai 713 kali. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh Besar memberikan peringatan kepada warga agar tetap waspada, karena masih terdapat gempa-gempa yang terjadi dekat dengan permukiman warga.

Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin mengatakan fenomena ini menunjukkan tren peningkatan sejak tahun 2020 hingga 2023. Pada tahun 2020, terjadi 962 kali gempa, tahun 2021 mencatat 1059 kali gempa, kemudian pada tahun 2022 terjadi 1138 kali gempa, dan hingga tanggal 26 Juli 2023 tercatat sebanyak 713 kali gempa.

“Peningkatan frekuensi gempa ini menjadi perhatian serius bagi BMKG, dan kita mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gempa-gempa yang masih terjadi dekat dengan pemukiman warga. Meskipun sebagian besar gempa mungkin memiliki magnitudo yang rendah, potensi dampaknya dapat tetap berbahaya, terutama jika terjadi di dekat permukiman dan infrastruktur penting,” kata Andi Azhar Rusdin kepada DIALEKSIS.COM, Rabu (26/7/2023) .

Menurut Andi Azhar Rusdin, gempa bumi yang terjadi cenderung di dua zona utama, yaitu zona subduksi di wilayah Barat Aceh dan zona patahan di daratan Aceh. Peningkatan frekuensi gempa ini juga memengaruhi beberapa kabupaten di Aceh, dengan gempa sering terjadi di Kabupaten Pidie dan Aceh Barat.

“Kabupaten Pidie dan Aceh Barat merupakan wilayah yang berada di dekat zona patahan, sehingga rentan terhadap gempa bumi. Kedua kabupaten ini sering menjadi lokasi episentrum gempa dengan magnitudo yang beragam. Gempa-gempa tersebut dapat memiliki dampak yang signifikan terutama jika terjadi di dekat pemukiman warga dan infrastruktur,” katanya.

BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah Aceh dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat terkait potensi gempa bumi. Warga di daerah-daerah yang rawan gempa diharapkan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari BMKG dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi gempa.

“Pendidikan dan sosialisasi mengenai tindakan evakuasi saat terjadi gempa, cara bertindak yang tepat, serta penggunaan tempat perlindungan darurat harus terus disosialisasikan kepada masyarakat. Dengan pengetahuan dan kesiapan yang memadai, masyarakat diharapkan dapat menghadapi situasi gempa dengan lebih baik dan meminimalisir risiko cidera atau kerusakan,” katanya.

“BMKG terus memberikan peringatan dini dan informasi terkini tentang aktivitas seismik di Aceh. Informasi yang tepat waktu dan akurat dari BMKG dapat membantu masyarakat untuk lebih siap menghadapi gempa dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat,” pungkasnya.

“Kepada masyarakat bila terjadi gempa, dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda