Beranda / Berita / Aceh / Terkait Warga Pidie Jaya Melahirkan di Pembalut, Bidan Desa Diminta Bertanggung Jawab

Terkait Warga Pidie Jaya Melahirkan di Pembalut, Bidan Desa Diminta Bertanggung Jawab

Selasa, 20 April 2021 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Agam K

RSUD Pidie Jaya (Foto/dok AJNN)


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Salah seorang ibu muda, Raudatul Jannah (24) warga Desa Keurisi Meunasah Lueng, Kecamatan Jangka Biya, Kabupaten Pidie Jaya, melahirkan di dalam pembalut yang dikenakannya di ruang bersalin RSUD Pidie Jaya.

Pengamat Kebijakan Publik Aceh, Dr Nasrul Zaman mengatakan, orang yang paling harus bertanggung jawab dalam kasus tersebut, adalah bidan desa setempat dan dengan adanya peristiwa itu, menandakan bidan desa tidak aktif.

“Seharusnya itu, bidan desa kan memiliki data siapa saja ibu hamil yang berisiko dan sudah berapa lama mengandung. Harusnya bidan desa setempat memberikan pendampingan terhadap ibu hamil itu,” ujar Nasrul Zaman kepada dialeksis.com, Selasa (20/4/2021).

Nasrul Zaman menambahkan, apalagi pasien tersebut datang sendiri ke rumah sakit, tanpa ada didampingi oleh bidan desa setempat. Maka tidak bisa sepenuhnya menyalahkan rumah sakit.

“Dari kasus ini kita belajar bahwa, kalau bidan desa tidak mendata siapa yang sedang hamil di desa itu. Bidan desa harus berikan pendampingan yang terbaik kepada setiap ibu hamil,” tutur Nasrul.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ibu muda ini bernama Raudatul Jannah, 24, warga Gampong Keurisi Meunasah Lueng Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya. Dia melahirkan anak keduanya di dalam pampers (popok bayi).

Pengakuanya kepada media dia melahirkan anaknya tanpa bantuan tenaga medis, walau dia sendiri dirawat di ruang bersalin. Anaknya lahir atas bantuan ibunya. Istri dari Nurzahri ini mengakui trauma dengan pelayanan medis yang diberikan petugas.

Anak keduanya lahir pada Jumat (15/4 2021) tengah malam. Sebelum dia melahirkan, Raudah yang ditemani ibu kandungnya sudah memberitahukan kepada petugas medis. Ibu kandung Raudah sudah menyampaikan anaknya mengalami keluhan di perut, cairan ketuban sudah mulai keluar.

Namun petugas medis pada malam itu seperti mengabaikanya. Petugas menyarankan agar memakai pampers saja. Mulailah sejarah melahirkan itu menjadi catatan, Raudah melahirkan anak keduanya di dalam pampers.

Menurut pengakuan Raudah yang sudah diramaikan media, anak kedua (perempuan) yang dia lahirkan beratnya 3,3 kilogram, dia melahirkan sekira pukul 02.30 WIB. Sementara dia sudah merasakan nyeri diperutnya sejak jam 12.00 WIB.


Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda