Beranda / Berita / Aceh / Tiga Lantai Kantor Kadin Aceh Rusak

Tiga Lantai Kantor Kadin Aceh Rusak

Senin, 01 Oktober 2018 13:52 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kondisi kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh yang berada di kawasan Jalan T Makam Pahlwan, Banda Aceh, sangat memprihatikan. Karena gedung yang memiliki kontruksi permanen itu keadaannya saat ini mengalami kerusakan cukup parah di tiga lantai dari empat lantai kantor yang juga dikenal sebagai Gedung Saudagar Aceh itu. 

Pengamatan Dealeksis yang turun langsung ke lokasi, Senin (1/10) sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi, gedung bercat putih yang berada di belakang Kantor Gedung Keuangan Aceh itu, sudah mulai ramai pasca dikuasai Muhammad Mada Cs sejak empat hari lalu.

Saat memasuki perkarangan kantor tersebut, terlihat dua pemuda sedang bekerja menempel sertfikat sosialisasi empat pilar di dinding kaca depan gedung itu. Diantara puluhan sertifikat, juga ada dua lembar karton biru yang ditempel di dinding tersebut yang membuat kata-kata, "Silakan Anda Menguasai Stempel/Kop Surat, Tapi Anda Tidak Bisa Kuasai Kantor Kadin Aceh".

Kala Dealiksis bersama sejumlah wartawan lainnya memasuki ruang kantor disambut Muhammad Mada, H Iqbal Piyeung, T. Azmi, dan Faisal Oesman serta sejumlah pengurus Kadin lainnya. Tiba-tiba, Muhammad Mada langsung mengajak wartawan naik ke lantai II, III dan IV. "Kita ayo naik ke atas untuk melihat kondisi kantor yang sebenarnya," ajak Cek Mada sapaan akrab Muhammad Mada.

Para awak media langsung terkejut saat berada di lantai II. Karena pemandangan yang dijumpai dengan kondisi ruang kosong yang tidak memiliki mobiler, bahkan lantai sangat jorok dengan kotoran buruk yang berserakan di atas lantai yang juga dipenuhi debu itu. Tidak itu saja, plafon yang terbuat dari asbeh sudah mulai rusak. Ada tiga titik plapon yang suda ambruk beserta lampu yang bergantungan.

Disamping itu, juga empat jendela tidak kaca dan daun jendela sehingga membuat air dengan mudah merembes masuk ke dalam saat terjadi hujan. Sejumlah AC dilanta II ini juga terlihat tidak berfungsi. "Kan bisa dilihat sendiri AC semuanya tidak berfungsi. Apakah AC dipasang baru atau bekas kita tidak tahu," ungkap Cek Mada.

Sebuah pemandangan aneh yang membuat para wartawan menggelitik melihatnya, disalah satu sudut ruangan terdapat tumbukan karung palstik putih sebanyak 30 karung . Ketika didekati ternyata ada buku yang berserakan diantara tumpukan karung tersebut. "Ooo.. ini tumpukan buku empat pilar kebangsaan," kata Cek Mada.

Kondisi lantai III gedung Saudagar Aceh yang dibangun dengan menggunakan anggaran APBA ini, juga rusak. Bahkan kerusakan dilantai ini cukup parah, karena plafonnya sudah ambruk di enam titik, disamping tiga jendela tidak dipasang daun dan kacanya, dan AC juga tidak berfungsi. Kotoran burung juga berserakan di atas lantai yang terbuat dari keramik warna putih diselimuti debu yang tebal. "Jorok betul, tidak seperti kantor," celetuh seorang wartawan.

Menaiki lantai IV, terlihat memandangan yang lebih parah lagi kerusakannya. Sebanyak enam jendela ditemukan tidak terpasang daun dan kacanya, bahkan delapan titik lokasi plafon dan lampuh rusak. AC sebanyak 10 unit di lantai tidak kelihatan tidak berfungsi. Disamping lantainya juga kotor dengan serakan kotoran burung dan debu.

Malah lantai yang tidak memiliki sekat ruangan yang terkesan bagai aula, juga ditemukan mesin AC dipasang dalam plafon dibawah atap. "Memasang AC di dalam plafon anjuran teknisi dari mana ini. Seumur-umur saya baru kali ini saya temukan mesin AC dipasang dalam plafon," kata Cek Mada sambil melemprkan senyum kecilnya.

Menurut Faisal Oesman, gedung Saudagar Aceh ini selain dibangun dengan menggunakan anggaran APBA, juga ada bantuan dari Kadin Jerman. "Dengan kondisi gedung yang terlihat sekarang, jelas membuktikan pekerjaan pembangunannnya ada tidak beres. Buktinya, banyak jendela yang tidak terpasang," ungkap Faisal Oesman yang mantan Ketua Kadin Kabupaten Aceh Besar. (j)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda