Beranda / Berita / Aceh / Wakil Bupati Aceh Besar Lakukan Peletakan Batu Pertama Masjid Al-Mansur DQA

Wakil Bupati Aceh Besar Lakukan Peletakan Batu Pertama Masjid Al-Mansur DQA

Rabu, 26 September 2018 18:05 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Wakil Bupati Aceh Besar (Abes) Tgk.Husaini A Wahab meletakkan batu pertama renovasi Masjid Al-Mansur Dayah Qur'an Aceh (DQA), yang beralamat di jalan Banda Aceh-Medan, KM 19,5, Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, Senin (24/9).

Selain peletakan batu pertama renovasi masjid DQA dengan anggaran sekitar Rp 6,5 miliar,DQA yang bernaung dibawah Yayasan Wakaf Haroen Aly, juga menerima sejumlah wakaf baru untuk dayah tersebut.

Wakaf tersebut berupa masjid dari keluarga Al-Mansor asal Malaysia, satu rumah mewah dikawasan Peuniti dari dosen Teknik Unsyiah Dr. Razali, MT dan satu minibus Daihatsu Luxio dari sejumlah dermawan.

Wakil Bupati Aceh Besar Tgk.Husaini A Wahab dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada wakif (pewakaf) yang telah mewakafkan hartanya dijalan Allah.

"Wakaf membuat pahala terus mengalir ke wakif. Apalagi yang diwakafkan itu untuk lembaga pendidikan Darul Qur'an. Kalau wakaf untuk lapangan bola dan tempat senam nggak tau saya," ujar Waled.

Ketua Yayasan Wakaf Haroen Aly Dr. Muhammad Yasir Yusuf,MA pada kesempatan itu, mengatakan, renovasi masjid Al-Mansur DQA membutuhkan biaya Rp 6,5 miliar. "Insya Allah renovasi masjid, kami targetkan selesai dalam dua tahun ini," ungkap dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Adapun Wakaf rumah dari Dr Razali yang berlokasi di gampong Peuniti akan dijadikan tempat belajar mengajar sekaligus asrama bagi santriwati DQA pada tahun 2019. "Kami sangat berterimakasih atas wakaf rumah ini, karena selama ini DQA belum memiliki fasilitas untuk siswa putri," ujar ustad Yasir Yusuf.

Sedangkan mobil, kata dia, akan digunakan sebagai kenderaan operasional dayah.

"Dengan mobil ini kami bisa mengantar santri yang sakit untuk berobat serta keperluan lainnya,"pungkasnya.

Sementara Pimpinan Dayah Darul Qur'an Aceh (DQA) Ustad Hajarul Akbar Al-Hafiz,MA mengatakan, dayah yang baru berumur 16 bulan tersebut sudah memiliki 150 santri putra yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia yaitu Aceh, Jakarta, dan Malang, sebagai angkatan pertama dan kedua.

"Alhamdulillah seluruh capaian dan rencana yang kami susun berjalan lancar. Mohon dukungan pemerintah dan semua pihak agar dayah ini bisa menjadi contoh di Aceh dan nasional," ujar Ustad Hajar. (rel)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda