Beranda / Berita / Aceh / Warga Jalani Isolasi di Pinggir Hutan, Ini Penjelasan Bupati dan Keuchik Jalin

Warga Jalani Isolasi di Pinggir Hutan, Ini Penjelasan Bupati dan Keuchik Jalin

Senin, 06 April 2020 15:27 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah

Koordinator Posko Masyarakat Sipil Aceh Peduli Covid-19 Agusta Mukhtar saat berbicara dengan sejumlah warga yang diungsikan ke hutan Jalin, Jantho. Foto: Ist




DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Bupati Aceh Besar Mawardi Ali membantah secara tegas bahwa keberadaan 8 orang warga Jantho yang menjalani isolasi mandiri di pinggiran hutan Jalin, Jantho, Aceh Besar dikarenakan adanya penolakan warga kampungnya. 

"Mereka keinginan sendiri. Karena ada kebun mereka enak disana. Sebenarnya gak boleh tapi mereka ingin seperti itu, bisa bebas, bisa berenang, bisa berkebun dan bekerja," terang Mawardi kepada Dialeksis.com saat dihubungi pada Minggu, (5/4/2020) sore.

Bupati Aceh Besar ini juga menjelaskan telah melakukan upaya untuk membawa mereka ke tempat yang layak, namun, sambungnya, mereka tetap berkeinginan tinggal di tempat tersebut.

"Sudah. Tapi mereka dengan senang hati disana, gak apa-apa, cuma beberapa hari nanti balik lagi katanya. Ini juga mau habis," jelasnya.

Keterangan senada diperoleh dari Marzuki, Keuchik Gampong Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh Besar. Saat dikonfirmasi media ini, Senin, (6/4/2020), menyebutkan dari 8 orang tersebut, 6 diantaranya merupakan warga Gampong Jalin. 

Lebih lanjut Marzuki menjelaskan saat mereka tiba dari Jakarta, beberapa warganya itu sempat menghubungi pihaknya dan mengatakan bahwa untuk beberapa saat tidak pulang ke gampong dulu.

"Kami sudah pulang. Tapi kami gak pulang dulu, tolong sediakan tempat untuk kami. Biar kami istirahat dan mengasingkan diri dulu. Tapi kami gak apa-apa. Jangan sampai kami pulang nanti menimbulkan kepanikan di masyarakat. Permintaan droe (permintaan sendiri-red)," jelas Marzuki mengutip ucapan warganya yang sedang menjalani karantina itu.

Menurut pengamatannya di lapangan, kesehatan warganya yang mengasingkan diri itu masih dalam keadaan baik.

"Kami juga ada piket yang menjaga mereka di dekat lokasinya tinggal. Yang piket ini terdiri dari keluarga mereka sendiri. Jadi kalau ada kebutuhan mereka bisa disampaikan," kata dia.

Marzuki menambahkan telah menyampaikan persoalan tersebut kepada pihak Muspika, dan Pemkab Aceh Besar. Namun sejauh ini, kata Marzuki, belum ada tindak lanjutnya.

"Kalau bisa biarlah mereka disana. Hanya tinggal 6 hari lagi. Tapi gak tahu juga bagaimana langkah dari Pemda terhadap persoalan ini, mungkin ada solusi lain. Namun belum ada pembicaraan apapun soal itu," pungkas dia. 

Terkait perhatian pihak lain terhadap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri itu, Marzuki menjelaskan bantuan logistik datang Pemkab, Muspika dan anggota dewan setempat. Namun, ketika disinggung tentang ada tidaknya pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kesehatan, Marzuki menampiknya.

"Nyan keuh yang hana (itulah yang tidak ada-red). Saat di Jakarta mereka ada diperiksa, dan mereka punya surat kesehatan yang menjelaskan mereka sehat-sehat saja. Insya Allah hana peu-peu (Insya Allah tidak ada apa-apa-red)," kata Marzuki. (Im)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda