Minggu, 26 Oktober 2025
Beranda / Berita / Amal Hasan Kukuhkan Irmawan Sebagai Ketum Ikafensy: Dorong Sinergi Alumni untuk Pembangunan Aceh

Amal Hasan Kukuhkan Irmawan Sebagai Ketum Ikafensy: Dorong Sinergi Alumni untuk Pembangunan Aceh

Minggu, 26 Oktober 2025 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

H. Irmawan, S.Sos, MM sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (PP Ikafensy) periode 2025 - 2030 melambaikan bendera pataka Ikafensy usai dikukuhkan sebagai ketua umum. Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Syiah Kuala (PP IKA USK) Amal Hasan, SE, M.Si resmi mengukuhkan H. Irmawan, S.Sos, MM sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala (PP Ikafensy) periode 2025 - 2030. Prosesi pengukuhan berlangsung di Balai Sidang Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) USK, Sabtu (25/10/2025).

Acara ini turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Aceh, Muhammad Nasir Syamaun, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan dunia kampus, khususnya Universitas Syiah Kuala.

“Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Muzakir Manaf sangat mengharapkan banyak masukan dari kampus USK terkait berbagai program pembangunan. Potensi akademik dan riset yang dimiliki FEB dan USK menjadi modal penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Nasir.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Aceh yang kini berada di angka 4,6 persen ditargetkan meningkat hingga 6,4 persen pada 2029. Capaian itu, kata dia, hanya dapat diraih melalui kolaborasi seluruh pihak, termasuk akademisi dan alumni USK.

“Gubernur berharap dukungan USK untuk memperkuat pembangunan daerah, terutama dalam memperjuangkan perpanjangan dana Otsus 2,5 persen agar terus berlanjut,” tegasnya.

Acara pengukuhan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan oleh Sekretaris Jenderal PP IKA USK, Drs. Aziz Hamzah, M.Hum, kemudian dilanjutkan pengukuhan resmi oleh Ketua Umum PP IKA USK, Amal Hasan.

Dalam sambutannya, Amal Hasan menegaskan bahwa kehadiran Ikafensy bukan sekadar wadah silaturahmi alumni, melainkan harus menjadi kekuatan yang mampu memberikan dampak positif bagi almamater dan pembangunan Aceh.

“Sejak dahulu, perjalanan pembangunan daerah telah diwarnai kiprah para alumni USK. Banyak tokoh ekonomi yang lahir dari fakultas ini menjadi pemimpin dan penggerak di berbagai sektor. Spirit itu harus kita lanjutkan,” ujarnya.

Amal juga mengajak para alumni untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah dan lembaga lain, baik di tingkat nasional maupun internasional. Menurutnya, alumni USK memiliki peran strategis sebagai jembatan antara dunia akademik, birokrasi, dan dunia usaha.

“Alumni bisa menjadi penghubung antara kampus dan dunia kerja. Karena itu, kami berencana membangun rumah singgah permanen di Jakarta sebagai fasilitas alumni dan lulusan baru USK yang ingin berkarier atau berwirausaha,” jelasnya.

Ia turut meminta dukungan Pemerintah Aceh agar dapat mengalokasikan anggaran untuk renovasi Gedung IKA USK sebagai pusat aktivitas alumni dan ruang kolaborasi bagi pengembangan gagasan strategis pembangunan daerah.

Usai dikukuhkan, Ketua Umum PP Ikafensy yang baru, H. Irmawan, S.Sos, MM, menegaskan tekadnya untuk menjadikan organisasi alumni FEB USK sebagai motor penggerak pembangunan almamater dan daerah.

“Masih banyak tantangan besar dalam pembangunan Aceh. Ke depan, tantangan akan semakin kompleks. Karena itu, diperlukan berbagai terobosan. Ikafensy siap hadir mendukung dan berkontribusi nyata terhadap program pembangunan pemerintah,” ujarnya.

Sebagai anggota DPR RI, Irmawan menyatakan kesiapannya memperjuangkan kepentingan pendidikan dan pembangunan ekonomi Aceh di tingkat nasional. Ia juga menyinggung dukungan terhadap rencana pembangunan Terowongan Geureutee yang saat ini sedang diupayakan pemerintah.

“Kami mendukung penuh langkah Pemerintah Aceh. Di sisi lain, kami juga akan memperkuat peran alumni dalam mendorong pembangunan kampus USK agar semakin maju dan berdaya saing,” tambahnya.

Irmawan menegaskan, di bawah kepemimpinannya, Ikafensy akan mengembangkan jejaring nasional dan internasional untuk mengoptimalkan potensi alumni, terutama dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan.

“Selain memperkuat jaringan, kami juga ingin mendorong peran alumni sebagai pendamping koperasi merah putih dan penggerak ekonomi kerakyatan,” kata Irmawan.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK, Prof. Dr. Faisal M.S, M.A., mengapresiasi komitmen Irmawan dalam memperkuat peran alumni bagi kemajuan kampus. Menurutnya, kontribusi alumni sangat vital, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik.

“Alumni memiliki peran besar dalam pengembangan kualitas kampus, termasuk proses akreditasi. Saat ini FEB USK memiliki 16 program studi, dan 13 di antaranya telah berakreditasi unggul,” ujarnya.

Ia berharap sinergi antara kampus dan alumni dapat terus ditingkatkan melalui berbagai inisiatif kolaboratif. “Jejaring alumni adalah modal sosial yang luar biasa untuk membangun masa depan yang lebih baik,” tambah Faisal.

Wakil Rektor III Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc., juga menekankan pentingnya sinergitas antara kampus dan organisasi alumni. Ia menilai, hubungan harmonis yang telah terbangun selama ini harus terus dijaga agar dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah.

“Kehadiran alumni dalam setiap program pembangunan kampus sangat penting. Selama ini, hubungan kampus dan alumni berjalan baik, dan ini harus terus dirawat agar berdampak pada penguatan ekonomi Aceh,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Ir. Zubir Husein, ST, SE, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam suksesnya acara tersebut. Ia menyebut, momentum pengukuhan ini bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak penting dalam memperkuat peran Ikafensy di masa mendatang.

“Berkat dukungan lintas angkatan dan sektor, pengukuhan PP Ikafensy periode 2025 - 2030 berjalan lancar. Semoga ini menjadi jembatan penting untuk meningkatkan kontribusi alumni bagi almamater dan pembangunan Aceh,” ujarnya.

Acara pengukuhan PP Ikafensy ini mencerminkan semangat kebersamaan antara dunia akademik dan pemerintahan dalam membangun Aceh yang lebih maju. Sinergi antara universitas, alumni, dan pemerintah menjadi kunci utama dalam menjawab tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi provinsi ujung barat Indonesia ini.

Dengan kepemimpinan baru, Ikafensy diharapkan mampu menjadi wadah produktif yang menghubungkan potensi intelektual kampus dengan kebutuhan pembangunan daerah dari gagasan, advokasi kebijakan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI