Beranda / Berita / Capai Ketahanan Pangan, Pemerintah Bantu Modal untuk Petani Milenial

Capai Ketahanan Pangan, Pemerintah Bantu Modal untuk Petani Milenial

Jum`at, 15 Desember 2023 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak generasi milenial untuk ikut bersama mewujudkan ketahanan pangan nasional. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membuka akses pasar hingga menambah permodalan kepada 300 petani milenial.

Airlangga menjelaskan untuk semakin membuka akses pasar tersebut, pemerintah telah melakukan di antaranya dengan meningkatkan infrastruktur subsektor pendukung seperti transportasi dan pergudangan, serta perdagangan ritel, mendorong kemitraan dengan penjamin (offtaker), dan memberikan insentif berupa dukungan permodalan seperti subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Mewujudkan ketahanan pangan nasional diperlukan kerja sama dengan segenap stakeholders terkait dan petani milenial atau petani berusia muda mempunyai peran besar untuk ikut serta mendukung program ketahanan pangan," kata Airlangga dalam kunjungannya ke Kabupaten Lamongan,, Jawa Timur, Jumat (15/12/2023).

Pemerintah, lanjut Airlangga, juga telah menambah alokasi pupuk subsidi dari 7,7 juta ton pada 2022 menjadi 7,8 juta ton pada tahun ini. Di sisi lain, pemerintah juga sedang membenahi sistem pemberian pupuk subsidi dengan memvalidasi data dan memastikan penyaluran pupuk sesuai dengan perencanaan dan standar operasional prosedur serta melakukan realokasi distribusi pupuk subsidi.

Untuk memperbanyak jumlah petani milenial, menurut Airlangga, pemerintah menjalankan beberapa hal seperti modernitas sistem Politeknik Pertanian, memanfaatkan teknologi digital, menyediakan fasilitas pendanaan seperti KUR, serta mendukung dan mendorong inovasi.

Airlangga juga mendorong para petani supaya dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman KUR, terutama untuk mendapatkan tambahan permodalan. Pemerintah sudah menyiapkan KUR Pertanian hingga mencapai Rp70 triliun yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan permodalan petani, mulai dari on farm hingga off farm maupun hulu sampai hilir.

"Kalau nilai KUR di bawah Rp100 juta tidak perlu jaminan. Bunganya rendah hanya enam persen per tahun. Ada juga KUR Alsintan yang bisa sampai Rp2 miliar, untuk DP alsintan bayar 10 persen, dan bunganya tiga persen. KUR Pertanian itu bisa bikin KUR Kelompok, sehingga kalau butuh bisa kumpul dan kami bisa salurkan itu," jelas Airlangga.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda