Beranda / Berita / For-JAK Gelar Silaturahmi AntarPaguyuban Masyarakat Aceh se-Jabodetabek Secara Daring

For-JAK Gelar Silaturahmi AntarPaguyuban Masyarakat Aceh se-Jabodetabek Secara Daring

Minggu, 15 November 2020 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ist.

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Forum Jurnalis Aceh Jakarta (For-JAK) menggelar silaturahmi dan diskusi virtual antarpaguyuban masyarakat Aceh se-Jabodetabek dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriah. Di tengah pandemi Covid-19, alternatif silaturahmi digiatkan untuk menambahkan kekuatan sosial di kalangan masyarakat Aceh.

Ketua For-JAK Salman Mardira mengatakan, saat ini di Jabodetabek sudah banyak terbentuk paguyuban dan komunitas masyarakat Aceh. Ikatan tali persaudaraan dan solidaritas sesama perantau sudah terjalin baik terutama dalam merespons setiap musibah. Tapi, harus diperkuat lagi agar semakin kompak.

"Banyaknya paguyuban ini adalah hal positif sebagai wadah silaturahmi sekaligus perlindungan bagi warga Aceh di rantau. Hanya saja bagaimana kita meramu ini agar semakin solid dan bersinergi," kata Salman saat membuka webinar bertajuk "Perkuat Ukhuwah, Jalin sinergitas", Sabtu (14/11/2020) malam.

Padahal jika semuanya kompak, bersatu saling mendukung satu sama lain, maka akan ada kekuataan luar biasa yang bisa diarahkan untuk kebaikan Aceh, terutama dalam mendorong perbaikan ekonomi, mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Misalnya membuka jaringan pekerjaan bagi anak-anak muda Aceh. Dalam lingkup lebih besar, kalau solid kita bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk pembangunan Aceh yang lebih maju, mudah memecahkan setiap masalah pembangunan, dan yang tak kalah penting kita bisa setiap waktu memunculkan tokoh-tokoh baru asal Aceh yang nanti akan berbuat untuk kebaikan Aceh dan menjadi kebangaan Aceh," sebutnya. 

Persatuan masyarakat Aceh di rantau, menurutnya bisa dicapai jika silaturahmi antarpaguyuban dan komunitas masyarakat Aceh di rantau terjaga erat sehingga terjalin sinergitas. Maulid Nabi Muhammad, lanjut Salman, bisa dijadikan momentum menguatkan persatuan sesama orang Aceh di perantauan.

"Tren anak muda Aceh yang merantau ke Jakarta terus meningkat pasca-perdamaian dan tsunami Aceh. Sangat disayangkan kadang-kadang ada di antara mereka belum terkoneksi dengan paguyuban-paguyuban di daerahnya. Saya pikir paguyuban-paguyuban daerah di Aceh itu perlu merangkul mereka semua, sehingga terbentuk solidaritas yang sangat kuat," sebut pria asal Pidie Jaya itu.

Hadir dalam silaturahmi dan diskusi virtual ini pimpinan paguyuban masyarakat Aceh se Jabodetabek seperti Ketua Umum Keluarga Urueng Pidie (KUPI) Muslim Armas; Ketua Umum Seuramoe Syedara Lhokseumawe (Seusama) Zulkifli Ibrahim; dan Ketua Umum Ikatan Keluarga Kabupaten Bireun (IKKB) Mahlil Ruby.

Kemudian Ketua Umum Keluarga Masyarakat Langsa (Keumala) M Nur Hasan; Ketua Umum Ikatan Masyarakat Aceh Tenggara (IKMAT) Heru Hendrawan Selian; Sekjen Seuramoe Aceh Barat Syamsuddin Syar; Ketua Gabungan Anak Idi (Gamasidi) Ibrahim Hasyim; dan Ketua Harian Badan Musyawarah (Bamus) Pidie Jaya Saiful Bahri. (rls)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda