Beranda / Berita / Indonesia Kirim 1.400 Tabung Oksigen ke India

Indonesia Kirim 1.400 Tabung Oksigen ke India

Selasa, 11 Mei 2021 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Indonesia mengirim 1.400 unit tabung oksigen ke India. Pengiriman tahap pertama dari 3.400 tabung itu merupakan bantuan untuk menangani lonjakan penularan covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah bekerja sama dengan Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) dalam menyalurkan tabung oksigen tersebut.

"Saya menyampaikan apresiasi yang besar kepada Kementerian Perindustrian PT Samator Group yang merupakan salah satu produsen utama AGII dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam membantu melancarkan penyaluran bantuan tabung oksigen untuk India terkait pandemi covid-19 gelombang ke-2," ungkap Airlangga dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (11/5).

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan India selama ini telah menjadi mitra strategis bagi Indonesia. Hal ini baik dalam hal diplomatik maupun kerja sama ekonomi, khususnya di sektor perindustrian dan perdagangan.

"Sudah sewajarnya jika kami turut membantu saudara-saudara kami di India yang sedang mengalami kesulitan," kata Agus.

Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Indonesia. Ia berharap India dan Indonesia dapat segera mengatasi pandemi covid-19 agar ekonomi keduanya segera pulih.

Sebagai informasi, industri lainnya yang ikut dalam penyaluran bantuan ke India, antara lain PT Indorama Ventures Indonesia, PT Indo-Rama Synthetics Tbk., PT Asia Pacific Fibers Tbk., PT Indo Bharat Rayon (Aditya Birla Group), PT Mutu Gading Tekstil, dan Asosiasi Industri Karpet dan Sajadah.

India tercatat telah melaporkan 21,49 juta kasus dan 234.093 kematian akibat covid-19. Hal ini membuat India menjadi negara peringkat kedua setelah AS yang memiliki kasus covid-19 terbesar.

Saat ini, terdapat 3,6 juta kasus aktif di India. Pemerintah mengumumkan ada tambahan kasus 1,57 juta kasus dalam sepekan terakhir.[CNN Indonesia]


Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda