Beranda / Berita / Kominfo Bakal Manfaatkan TV Nasional sampai Medsos Cegah Politik Uang Saat Pemilu

Kominfo Bakal Manfaatkan TV Nasional sampai Medsos Cegah Politik Uang Saat Pemilu

Sabtu, 15 Juli 2023 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal menggandeng televisi (TV) nasional untuk mencegah terjadinya politik uang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sosialisasi yang masif diyakini bisa mencegah jual beli suara masyarakat.

"Sudah kami wujudkan ketika Plt Menkominfo Prof Mahfud MD mengundang para CEO televisi dan kami mengajak televisi nasional untuk ikut serta mengkampanyekan hajar serangan fajar," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Komunikasi Usman Kansong di GedunG ACLC, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2023).

Usman menjelaskan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga sudah meminta bantuan Kominfo untuk membantu mencegah terjadinya politik uang dalam pemilu nanti. Kominfo memberikan dukungan penuh agar demokrasi di Indonesia bisa berjalan bersih.

"Kominfo akan cawe-cawe dalam menegakkan demokrasi mewujudkan pemilu yang jujur adil bersih," ucap Usman.

Menurut dia, seluruh TV nasional yang diminta membantu memberikan respons positif. Sosialisasi dari layar kaca juga dinilai paling efektif.

"Karena memang berdasarkan survei, TV masih menjadi primadona yg ditonton oleh masyarakat Indonesia, apalagi tadi sasarannya adalah emak emak yang suka nonton sinetron jadi kita terutama mengajak stasiun TV untuk ikut mengkampanyekan hajar serangan fajar," ujar Usman.

Selain TV, Kominfo juga bakal menggunakan seluruh senjatanya untuk menyosialisasi masyarakat dengan masif. Salah satunya menggunakan media sosial (medsos).

"Kominfo juga akan menggunakan seluruh kanal yg kita miliki di medsos, info publik, JPR TV serta kita akan mengerahkan videotron seluruh kementerian dan lembaga maupun pemerintah daerah," kata Usman.

Dia meyakini penggunaan semua senjata yang ada bisa membuat penyebaran informasi terdengar sampai pelosok. Dengan begitu, serangan fajar jelang pencoblosan saat pemilu bakal hilang.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda