Beranda / Berita / Menyelamatkan Danau Lut Tawar Harus Melibatkan Semua Pihak

Menyelamatkan Danau Lut Tawar Harus Melibatkan Semua Pihak

Jum`at, 20 Oktober 2023 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Baga

DIALEKSIS.COM| Takengon- Danau yang menjadi kebangaan rakyat Aceh berada di sentral kopi arabika, kini kondisinya memprihatinkan. Perhatian khusus harus diberikan, agar danau yang menjadi kebanggaan rakyat Aceh ini mampu diselematkan.

Danau dengan luasnya kira-kira 5.472 hektare dengan panjang 17 km dan lebar 3,219 km. Volume airnya kira-kira 2.537.483.884 m³ (2,5 triliun liter), keadaanya dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan.

Debit airnya semakin menyusut, endimik local yang menghuni danau dengan 25 aliran arul ( krueng) yang bermuara ke Danau Laut Tawar, penghidupanya sudah terancam. Endimik local ini terancam punah.

Melihat kondisi danau kebanggaan rakyat Aceh yang sudah memprihatinkan ini, Diskusi sabtuan mengangkat persoalan danau Lut tawar, Aceh Tengah. Danau Lut Tawar riwayatmu kini, merupakan thema yang diusung dalam thema, di agenda diskusi , Sabtu 21 Oktober 2023, di Cafe Pahlawan.

Koordinator Penyelenggara Kegiatan diskusi Sabtuan Razikin Akbar, dalam keteranganya kepada Dialeksis.com, Jumat ( 20/10/2023) menyebutkan, pengelolaan kawasan Danau Lut Tawar memerlukan kerja bersama yang kolaboratif oleh para pemangku kepentingan, terutama unsur pemerintah, pelaku wisata, LSM lingkungan, nelayan dan masyarakat.

“Oleh sebab itu, besok kami menghadirkan pembicara diskusi yang bersinggungan langsung dengan pengelolaan kawasan Danau Lut Tawar,” jelasnya.

Disebutkan Razikin, pemateri dan pembicara dalam diskusi ini antara lain; Armaida Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Aceh Tengah (PUPR), Zulkarnain Dinas Pariwisata Aceh Tengah, Subhan Sahara Dinas Lingkungan Hidup Aceh Tengah.

Ada juga sumber Jauhari Dinas Perhubungan Aceh Tengah, Iwan Hasri Dinas Perikanan Aceh Tengah, Khalisuddin sebagai pemerhati Danau Lut Tawar dan dipandu oleh moderator Idrus Saputra, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia ( APDESI).

Dalam diskusi besok jelasnya, juga akan hadair Ketua Badan Legislasi DPRK Aceh Tengah, Satpol PP WH Kabupaten Aceh Tengah dan Kabaq Hukum Sekdakab Aceh Tengah.

"Kita ingin pengelolaan Danau Laut Tawar dilakukan secara terkoordinasi dan terpadu, jangan lagi bersifat parsial bahkan cenderung dilakukan sendiri-sendiri,"ujar Razikin.

RTRW, RDTL berserta regulasi turunannya tentang Danau Lut Tawar adalah langkah penting untuk dibahas demi menjaga keberlanjutan danau serta mengatur aktivitas yang berlangsung di sekitarnya.

Diskusi yang akan digelar esok akan membahas langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk menjaga kawasan danau Lut Tawar .

Para ahli lingkungan, pemerintah daerah, Para Reje Kampung, Pelaku Wisata, aktivis Lingkungan dan warga seputaran danau setempat diundang untuk berpartisipasi dalam pembicaraan penting ini. Diharapkan dengan kesadaran dan kerja sama, Danau Lut Tawar dapat dipulihkan dan dilestarikan, pinta Razikin.

Diskusi Sabtuan ini dilaksanakan oleh Lembaga Kajian Publik Berbicara bekerja sama dengan lembaga kajian Temung, Punce, dan Gayo Heritage.

Catatan Dialeksis.com, kondisi danau itu kini memperhatinkan. Sejumlah masalah bermunculan, menyusutnya debit air, menurunnya kualitas air, menghilangnya beberapa spesies ikan endemik, hingga mendangkalnya cekungan danau.

Danau ini sumber airnya berasal dari 25 aliran krueng (arul) yang bermuara ke Danau Laut Tawar dengan total debit air kira-kira 10.043 liter per detik.

Menurut Wikipedia, rata rata kedalaman danau Lut Tawar, 35 meter dari pinggir danau kedalamanya mencapai 8,9 meter. 100 meter dari pinggir danau: 19,27 meter, 620 meter dari pinggir danau: 51,13 meter.

Demikian dengan suhu rerata air danau diukur berdasarkan kedalaman: 1 meter: 21,55 °C semek semek, 5 meter: 21,37 °C, 10 meter: 21,15 °C, 20 meter: 20,70 °C dan 50 meter: 19,35 °C. Kecerahan tertinggi 2,92 meter (di tengah danau), sedangkan yang terendah 1,29 meter (Kp. Kuala II).


Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda