Beranda / Berita / Oknum Tim Paspampres Aniaya Warga Aceh Hingga Meninggal, Koalisi NGO HAM: Harus Diproses Hukum dan Terbuka

Oknum Tim Paspampres Aniaya Warga Aceh Hingga Meninggal, Koalisi NGO HAM: Harus Diproses Hukum dan Terbuka

Senin, 28 Agustus 2023 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Zulkarnaini


Khairil Arista, Direktur Koalisi NGO HAM Aceh


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Koalisi NGO HAM Aceh dengan tegas mengecam tindakan kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Tim Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) terhadap Iman Masykur, seorang pemuda berusia 25 tahun asal Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, yang tragis meninggal dunia di Jakarta.

Khairil Arista, Direktur Koalisi NGO HAM Aceh, mengungkapkan rasa keprihatinan atas peristiwa ini, dan dia mengecam atas kasus ini. 

Menurutnya tindakan kekerasan yang mengakibatkan kematian seseorang adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip kemanusiaan yang mendasari masyarakat yang beradab.

"Kasus ini harus segera diproses hukum secara terbuka dan transparan, dengan hasil penyelidikan yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini sangat penting untuk memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban dan masyarakat yang prihatin dengan kejadian ini,” kata Khairil kepada DIALEKSIS.COM, Minggu (27/8/2023).

Koalisi NGO HAM Aceh juga menyoroti pentingnya transparansi dalam penanganan kasus-kasus kekerasan dan pelanggaran HAM. Dalam masyarakat demokratis yang berlandaskan pada prinsip negara hukum, semua individu, termasuk aparat penegak hukum, harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Kasus ini mendapat reaksi seluruh masyatakat Aceh dan Indonesia, dengan masyarakat dan berbagai pihak yang menuntut keadilan dan perlindungan hak asasi manusia yang kuat. 

“Penyelidikan yang terbuka dan adil adalah langkah awal yang penting dalam mengatasi pelanggaran HAM dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses kepada keadilan,” pungas Khairil.

Sebelumnya diberitakan, Seorang warga Bireuen Imam Masykur(25) meninggal dunia. Sebelumnya dia diculik dan disiksa oleh oknum TNI pada Sabtu (12/8/2023).

Dalam video amatir yang beredar di Whatshapp, warga Bireuen Imam Masykur sempat menelepon keluarganya, meminta supaya dikirimkan uang Rp50 juta. Bila terlambat dikirim, dia akan dibunuh. 

Dia meminta adiknya menelpon ibu mereka supaya mengirimkan uang secepatnya. Pada video lain, oknum penculik mengirimkan video kepada keluarga Imam Masykur yang berisi kondisi korban yang sedang disiksa. 

Sembari menangis korban tak henti-hentinya meminta keluarganya mengirimkan uang supaya dia tidak lagi disiksa.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda