Beranda / Berita / Plt Gubernur Aceh Lantik Muzakkar A. Gani sebagai Bupati Bireuen

Plt Gubernur Aceh Lantik Muzakkar A. Gani sebagai Bupati Bireuen

Kamis, 18 Juni 2020 17:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah Melantik dan Pengambilan Sumpah Bupati Bireuen Sisa Masa Jabatan Tahun 2017-2022 pada Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bireuen, di Gedung DPRK Bireuen, Kamis (18/6/2020). [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah, MT melantik Muzakkar A. Gani sebagai Bupati Bireuen untuk sisa masa jabatan tahun 2017-2022, dalam Rapat Paripurna Dewan Permusyawaran Rakyat Kabupaten (DPRK) di Gedung DPRK Bireuen, Kamis (18/6/2020).

Muzakkar menggantikan Almarhum Saifannur yang meninggal dunia awal tahun lalu, 19 Januari 2020. 

Nova dalam pidatonya berpesan agar Muzakkar harus mampu menciptakan harmonisasi di lingkungan pemerintahan dengan menerapkan prinsip tata kelola yang bersih, transparan dan akuntabel. 

"Bersikaplah dengan tegas dan bijaksana dalam menginisiasi lingkungan kerja yang sadar hukum, terutama dalam kaitannya dengan pemberantasan korupsi," kata Nova. 

Nova mengingatkan pentingnya memperkuat kerja sama dengan legislatif, tokoh agama, dan tokoh masyarakat agar dukungan bagi pembangunan lebih lancar.

"Tingkatkan kualitas pelayanan publik, serta merancang penggunaan anggaran daerah seefektif mungkin. Dengan demikian aktivitas pembangunan mampu memacu pertumbuhan pusat ekonomi yang integratif, demi mewujudkan daya saing daerah yang unggul," ujar Nova.

Nova juga mengingatkan Muzakkar untuk terus menjaga dan meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan Pemerintah Aceh agar dapat merancang dan mensinergikan pembangunan secara bersama sesuai dengan Visi dan Misi Pemerintah Aceh, seperti yang terdapat dalam RPJM Aceh 2017-2022 yang memuat program-program prioritas.

Pembangunan yang dimaksud, lanjut Nova, tidak hanya bidang ekonomi, infrastruktur, pertanian dan sebagainya, tapi juga di bidang kesehatan, termasuk kaitannya dengan penanganan wabah covid-19 yang marak belakangan ini. Penyebaran virus tersebut bahkan telah merusak banyak sendi kehidupan masyarakat.  

Nova berharap Kabupaten Bireuen bisa menjadi pemicu bangkitnya pembangunan itu, mengingat Bireuen relatif minim kasus penyebaran covid-19.  

"Sampai hari ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh melaporkan Bireuen masih nol kasus positif covid-19. Sehingga wilayah ini masuk dalam kategori yang siap menerapkan kebijakan tatanan kehidupan baru “Masyarakat Produktif dan Aman covid-19” di Aceh," kata Nova.

Nova meminta Bupati Muzakkar bisa memimpin tim dalam merumuskan dan mensosialisasikan penerapan “Tatanan Kehidupan Baru” tersebut, dengan melibatkan segenap elemen masyarakat. Kebijakan itu nantinya akan menjadi dasar untuk mengaktifkan kembali berbagai aktivitas di wilayah ini, sehingga gerak ekonomi daerah kembali normal.

Bupati Bireuen, Muzakkar A. Gani, usai pelantikan mengatakan, pihaknya bersama unsur Forkopimda terus berjuang agar Bireuen tidak terpapar penyakit misterius tersebut.

Dalam rangka mengantisipasi gejala penyebaran Covid-19, Pemkab Bireuen telah menginstruksikan seluruh masyarakat menjaga disiplin dan ikut berpartisipasi melalui karantina mandiri.

"Kita patut bersyukur sampai hari ini belum ada masyarakat yang terjangkit dan Bireuen masih masuk dalam daerah zona hijau. Kita terus berupaya, berusaha dan berdoa semoga Allah menjauhkan pandemi covid-19 ini kepada masyarakat Bireuen dan masyarakat Aceh tercinta," kata Muzakkar.

Terkait pelantikan dirinya sebagai bupati, Muzakkar menyebutkan hal itu bukanlah suatu kondisi dan suasana untuk bersukacita. "Tidak ada rasa bangga bagi saya atas jabatan yang telah diemban mulai hari ini yang yang dapat melampaui besarnya kebanggaan saya kepada sosok H. Saifannur selama saya mendapingi beliau sebagai Bupati," kata Muzakkar.

Pelantikan dirinya, lanjut Muzakkar, tak lebih dari proses seremoni sekaligus proses perenungan atas sebuah peristiwa yang Allah tunjukkan yaitu meninggalnya Saifannur saat tengah memangku jabatannya sebagai Bupati Bireuen. Usai dilantik sebagai pemimpin Bireun pada tanggal 10 Agustus 2017, Saifannur kemudian meninggal dunia pada 19 januari 2020, hingga kemudian mengantarkan Muzakkar sebagai pengganti dari Saifannur untuk menjadi bupati sisa jabatan tahun 2017-2020.

"Marilah bangkit dan berdiri tegak menatap masa depan yang lebih cerah untuk meraih cita-cita masa depan gemilang sebagai mana yang telah Almarhum letakkan pondasi jalan kehidupan yang kuat dan kokoh bagi keluarga dan kita semua," kata Muzakkar.

Banyak program Saifannur yang dapat dilanjutkan yang menyentuh dan berpihak kepada masyarakat kecil dan miskin, seperti pembangunan rumah dhuafa, jalan terobosan perkebunan dan pertanian serta infrastruktur lainnya, di samping penguatan mutu kesehatan dan pendidikan.

Muzakkar berjanji akan meneruskan cita-cita Saifannur di sisa masa jabatan dan akan terus membangun komunikasi dengan keluarga besarnya. "Sampai kapanpun dan dalam kondisi serta dalam keadaan di manapun kita berada."

*RS Regional dan Gedung DPRK*

Kepada Plt Gubernur Aceh, Muzakkar meminta agar pemerintah Aceh membantu Pemkab Bireuen untuk menyelesaikan pembangunan program-program strategis kabupaten Bireuen seperti Pembangunan Rumah Sakit Regional dan Gedung DPRK.

Muzakkar melaporkan, atas prakarsa Saifannur, tanah untuk lokasi pembangunan Rumah Sakit Regional telah tersedia seluas 15 Hektar dan sertifikat sudah diserahkan pihaknya kepada Sekda Aceh dan Kepala Bappeda Aceh.

"Kami juga ingin menyelesaikan pembangunan gedung DPRK yang saat ini terbengkalai. Untuk selesai pembangunan membutuhkan biaya lebih kurang Rp. 60 milyar dan tentu tidak mampu tertampung dalam APBK Bireuen. Karena itu kami mohon dengan segala kerendahan hati “Meugadee” sama Bapak mohon berkenan membantu anggaran dari APBA melalui bantuan keuangan daerah," ujar Muzakkar. Ia berharap pelantikan Bupati/Wakil Bupati Bireuen periode 2022-2027 nanti sudah bisa dilaksanakan di gedung DPRK yang baru.

Menjawab permintaan Muzakkar, Nova Iriansyah menyatakan akan mengupayakan untuk membantu Bireuen merealisasikan anggaran pembangunan untuk menyelesaikan gedung DPRK dan RS Regional.

"Melihat kompak dan mesranya hubungan eksekutif dan legislatif, sulit rasanya bagi saya untuk tidak mewujudkan permintaan itu. Keharmonisan hubungan dalam Gedung ini membuat saya termotivasi untuk memenuhi aspirasi dari bapak-bapak," kata Nova.

Muzakkar juga meminta dukungan Nova untuk pembangunan jalan dua jalur menuju RS Regional dan Pembangunan jalan elak.

Hal itu dipandang penting untuk mendukung pembangunan RS Regional. Pemkab Bireuen merencanakan pembebasan tanah jalan dua jalur melalui Cot Buket, Paya Ru Juli dan tembus ke terminal Cot Keutapang sebelah barat.

Senada dengan Muzakkar, Ketua DPR Kabupaten Bireuen, Rusyidi Muchtar, juga berharap dukungan dari Plt Gubernur. "Atas nama pimpinan dan anggota DPRK dan rakyat Bireuen, kami sangat mengharapkan dukungan Plt Gubernur, untuk memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan gedung DPRK dan Rumah Sakit Regional di Bireuen ini," kata dia.

Rusyidi berharap masyarakat Bireuen memberikan dukungan kepada Muzakkar. "Lupakan perbedaan yang terjadi selama ini demi kemajuan Bireuen di masa mendatang."

Pelantikan Bupati Bireuen dihadiri Anggota DPR RI Ruslan M. Daud dan Anwar Idris, Wakil Ketua DPR Aceh Dalimi dan Hendra Budian serta beberapa anggota DPR Aceh lainnya. Juga hadir para Kepala SKPA dan Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani. (ha)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda