Beranda / Berita / PT MRT Jakarta Sampaikan Inggris dan Korea Minat Investasi

PT MRT Jakarta Sampaikan Inggris dan Korea Minat Investasi

Minggu, 04 Desember 2022 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun CSW, Jakarta, Senin (1/4/2019). - Bisnis/Abdullah Azzam


DIALEKSIS.COM | Nasional - PT MRT Jakarta menyampaikan, investor dari negara-negara G20, terutama Inggris dan Korea Selatan tertarik berinvestasi di kawasan transit oriented development (TOD). Perusahaan daerah itu tengah mengembangkan kawasan TOD untuk lima stasiun MRT Jakarta. 

TOD merupakan area perkotaan yang dirancang untuk memadukan fungsi transit dengan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang bertujuan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.

Direktur Utama Integrasi Transit Jakarta (ITJ), anak usaha MRT, Yulham Ferdiansyah Roestam mengatakan, MRT Jakarta telah bertemu dan melakukan pembicaraan investasi dengan sejumlah perwakilan negara G20 di Bali pertengahan bulan lalu.

"Cukup banyak negara yang tertarik, di luar Asia, Amerika Utara dan Eropa. Salah satu yang paling dominan yakni Inggris dan Korea Selatan," ujar Ferdiansyah di sela-sela acara Blok-M Green Collabs yang digelar oleh Katadata x MRT Jakarta x ITJ, Minggu (4/12).

Ia mengatakan, ITJ menjadi anak usaha PT MRT Jakarta yang dipercaya mengembangkan kawasan TOD MRT Jakarta. Lima stasiun yang menjadi fokus utama yakni Stasiun MRT Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M, Istora Senayan, dan Dukuh Atas. ITJ akan mendorong keterlibatan investor publik untuk mendanai program tersebut. Investor asal Jepang menjadi salah satu yang sudah bergabung.

"Tidak harus dari Jepang investornya. Kawasan TOD bisa lebih dari itu. Kami terbuka dari pihak pihak lain, tetapi memang salah satu yang sudah jalan yakni Jepang," kata Ferdiansyah.

Timeline pengembangan TOD MRT Jakarta dilakukan sejak tahun lalu setelah Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta terbit. Jangka waktu pengembangannya hingga 30 tahun.

Sejumlah stasiun MRT yang ditunjuk untuk menerapkan mixed use development atau kawasan terintegrasi yang terdiri dari tempat tinggal, kantor, pusat perbelanjaan, dan fungsi urban lainnya.

Beberapa contoh kawasan mixed-use yakni:

  1. Plaza Indonesia (Jakarta Pusat) 
  2. Gandaria City (Jakarta Selatan) 
  3. Central Park (Jakarta Barat) 
  4. District 8 Senopati (Jakarta Selatan) 
  5. Ciputra World (Jakarta Selatan)
Ferdiansyah menyampaikan, pengembangan stasiun MRT ke depan bergeser dari vehicle oreinted menjadi transit oriented. Dengan begitu, stasiun bukan hanya sebagai tempat naik turun penumpang, tetapi juga untuk fungsi lain seperti perkantoran hingga komersial. 

"Inti TOD sebetulnya menggabungkan beberapa aktivitas di dalam satu titik, sehingga orang tidak perlu berpindah dari satu titik ke titik lain tanpa lintasan waktu panjang," kata Ferdiansyah. [katadata]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda