Beranda / Berita / Dunia / Ancam Kesehatan Masyarakat, Vape Bakal Dilarang di Australia

Ancam Kesehatan Masyarakat, Vape Bakal Dilarang di Australia

Selasa, 02 Mei 2023 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi rokok elektrik, rokok vape. [Foto: Pixabay]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Vape akan dilarang di Australia, sebagai bagian dari tindakan keras besar-besaran di tengah apa yang dikatakan para ahli sebagai "epidemi".

Standar kualitas minimum juga akan diperkenalkan, dan penjualan vape dibatasi untuk apotek.

Vape nikotin sudah memerlukan resep di Australia, tetapi industri ini diatur dengan buruk dan pasar gelap berkembang pesat.

Menteri Kesehatan Mark Butler mengatakan produk tersebut menciptakan generasi baru pecandu nikotin di Australia.

Juga dikenal sebagai rokok elektrik, vape memanaskan cairan, biasanya mengandung nikotin, mengubahnya menjadi uap yang dihirup pengguna. Vape secara luas dilihat sebagai produk untuk membantu perokok berhenti.

Namun di Australia, popularitas vape meledak sebagai produk rekreasi, terutama di kalangan anak muda di perkotaan.

"Sama seperti yang mereka lakukan dengan merokok. 'Big Tobacco' telah mengambil produk adiktif lainnya, membungkusnya dalam kemasan mengkilap dan menambahkan rasa manis untuk menciptakan generasi baru pecandu nikotin," kata Butler dalam pidato yang mengumumkan reformasi pada hari Selasa (2/5/2023).

Vape dianggap lebih aman daripada rokok biasa karena tidak mengandung tembakau berbahaya. Pemerintah Inggris bahkan memberikannya kepada beberapa perokok secara gratis dalam program "tukar untuk berhenti".

Tetapi para ahli kesehatan menyarankan bahwa vape tidak bebas risiko, sering kali mengandung bahan kimia dan implikasi jangka panjang penggunaannya belum jelas.

Pemerintah Australia berpendapat vape adalah ancaman kesehatan masyarakat, secara tidak proporsional mempengaruhi kaum muda, banyak dari mereka belum pernah merokok sebelumnya.

Penelitian menunjukkan satu dari enam orang Australia berusia 14-17 tahun telah menggunakan vape, dan satu dari empat orang berusia 18-24 tahun telah menggunakannya.

"Hanya 1 dari 70 orang seusia saya yang pernah melakukan vape," kata Butler, yang berusia 52 tahun.

Dia mengatakan produk tersebut sengaja ditargetkan untuk anak-anak dan tersedia "bersama permen dan cokelat batangan" di toko ritel.

Dia menambahkan bahwa vape telah menjadi "masalah perilaku nomor satu" di sekolah menengah. Beberapa sekolah telah mulai memasang detektor vape di kamar mandi, lapor media Australia.

Menteri kesehatan mengatakan pemerintah federal akan bekerja dengan pemerintah negara bagian dan teritori mengenai potensi hukuman untuk kepemilikan e-rokok kecuali telah ditentukan. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda