DIALEKSIS.COM | Dunia - Hujan lebat yang dibawa Badai Tropis Mawar hantam di kepulauan utama Jepang pada Jumat (2/6/2023), menghentikan kereta api dan transit, mengancam banjir dan tanah longsor di wilayah selatan dan barat.

Peringatan dikeluarkan di beberapa bagian barat dan tengah Jepang, dengan curah hujan hingga 35 sentimeter selama 24 jam hingga Sabtu pagi. Penduduk di daerah rawan, termasuk di Wakayama, Kochi di barat dan Nagano di Jepang tengah, diperingatkan tentang potensi banjir dan tanah longsor dan disarankan untuk pergi ke pusat evakuasi jika memungkinkan.

Kereta super ekspres Shinkansen ditangguhkan atau ditunda antara Tokyo dan Okayama di Jepang barat karena hujan lebat, menurut Central Japan Railway Co. Penerbangan dan feri di Jepang selatan juga dibatalkan karena angin kencang yang terus berlanjut.

Badai Mawar tetap berada di lepas pantai di Samudra Pasifik, tetapi anginnya cukup kencang saat melewati Okinawa hingga menyebabkan cedera. Seorang wanita tua jatuh mengalami cedera kepala serius di Kota Nishihara, sementara tujuh orang lainnya luka ringan.

Badan Meteorologi Jepang menlaporkan, badai tropis Mawar membawa angin yang bertiup hingga 82 kilometer per jam pada Jumat sore dan bertiup dari timur ke timur laut dengan kecepatan 25 kilometer per jam.

Badai Mawar adalah topan terkuat yang melanda Guam lebih dari dua dekade. [ABC News]