Beranda / Berita / Dunia / BOM Bunuh Diri Hantam Kabul

BOM Bunuh Diri Hantam Kabul

Kamis, 22 November 2018 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Sebagian besar korban adalah pelajar muda yang dikumpulkan dari seluruh negeri [Omar Sobhani / Reuters]

Sebagian besar korban adalah pelajar muda yang dikumpulkan dari seluruh negeri [Omar Sobhani / Reuters]


DIALEKSIS.COM | Kabul - 55 tewas akibat bom bunih diri, ditempat sejumlah pemuka agama berkumpul, pihak keamanan setempat menyebut ada 94 luka -luka dalam serangan brutal tersebut 

Serangan hari Selasa saat peringatan kelahiran Nabi Muhammad itu disebutkan sebagai serangan paling mematikan di Afghanistan tahun ini.

Akibatnya kecaman luas di negara itu dan di luar negeri, PBB menyebut tindakan bom bunuh diri sebagai bentuk tindakan kejam.

"Itu benar-benar mengerikan, orang tewas dan terluka, berlumuran darah dan potongan daging," Ahmed Fareed, 40, mengatakan kepada kantor berita AFP ketika dia berbaring di tempat tidur rumah sakit dengan cedera kaki dan bahu.

"Temanku dan putra kecilnya juga ada di sampingku, berlumuran darah dan tidak bergerak."

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani menyatakan hari Rabu sebagai hari berkabung nasional bagi para korban serangan, yang ia gambarkan sebagai "kejahatan yang tak termaafkan".

Penyelenggara acara mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dua peristiwa keagamaan terjadi di lantai yang berbeda di dalam aula, menambahkan bahwa sekitar 2.000 orang hadir ketika ledakan terjadi.

Terungkap bahwa sebagian besar korban adalah pelajar muda yang berkumpul dari seluruh negeri.

Warga dan pejabat senior juga mengkritik pemerintah karena gagal memberikan keamanan yang memadai.

"Pemerintah bertanggung jawab untuk mengamankan pertemuan-pertemuan ini dan memastikan keselamatan publik," kata mantan gubernur provinsi Balkh, Atta Muhammad Noor, dalam sebuah pernyataan.

"Sayangnya, kelemahan pemerintah mengambil lebih banyak korban dari kami setiap harinya."

Menurut seorang yang selamat, Obaidullah, keamanan di aula pernikahan termasuk pencarian mayat oleh penjaga bersenjata diikuti dengan pemeriksaan fisik oleh beberapa mahasiswa agama, AFP melaporkan.

"Kami melihat serangan terhadap pelajar, masjid, klub olahraga dan tempat-tempat sipil lainnya," kata Ali Mashal, seorang mahasiswa Afghanistan kepada Al Jazeera. "Kali ini mereka menargetkan tokoh agama kami. Sangat brutal dan biadab."

Meskipun tidak ada klaim tanggung jawab segera, Kepala Eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah menunjukkan kesalahannya pada Taliban.

"Apakah mereka menyangkalnya atau tidak, mereka telah menciptakan lingkungan semacam itu, mereka bertanggung jawab atas kekerasan," kata Abdullah kepada AFP dalam sebuah wawancara di Paris. Al Jazeera

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda