Beranda / Berita / Dunia / Hindari Epidemi, Israel Izinkan Dua Truk BBM Masuk ke Gaza

Hindari Epidemi, Israel Izinkan Dua Truk BBM Masuk ke Gaza

Sabtu, 18 November 2023 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sebuah truk membawa bahan bakar berbendera PBB melintasi Rafah di Jalur Gaza selatan. [Foto: Said Khatib/AFP]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Israel mengizinkan dua truk bahan bakar masuk ke Gaza setiap hari untuk menjaga sistem air dan limbah di daerah kantong yang terkepung itu tetap beroperasi, sementara pasukan Israel terus melakukan pengepungan udara dan darat terhadap wilayah tersebut.

Kabinet perang Israel mengatakan 140.000 liter (37.000 galon) bahan bakar bisa masuk setiap dua hari setelah menerima “permintaan khusus” dari Amerika Serikat.

Israel melarang pasokan bahan bakar ke Gaza ketika melancarkan kampanye militer di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober. Kekurangan bahan bakar yang parah telah mengancam pengiriman bantuan dan komunikasi.

Tzachi Hanegbi, penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan bahan bakar tersebut akan digunakan untuk “mengoperasikan sistem pembuangan limbah dan air yang dijalankan oleh UNRWA”, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

“Kami mengambil keputusan itu untuk mencegah penyebaran epidemi. Kita tidak membutuhkan epidemi yang akan merugikan warga sipil atau pejuang kita. Jika ada epidemi, pertempuran akan berhenti,” katanya. Hanegbi menggambarkan jumlahnya “sangat minim”.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS, yang memberikan rincian lebih lanjut, mengatakan Israel telah berkomitmen untuk mengizinkan 120.000 liter (31.700 galon) bahan bakar setiap 48 jam untuk truk UNRWA dan kebutuhan lainnya seperti desalinisasi air, pemompaan limbah dan untuk toko roti dan rumah sakit di selatan Gaza.

Tambahan 20.000 liter (5.300 galon) setiap dua hari akan diizinkan untuk memasok listrik ke generator listrik perusahaan telekomunikasi Paltel, yang telah memperingatkan akan segera terjadi pemadaman jaringan telepon selulernya karena kekurangan bahan bakar.

Namun kelompok bantuan mengatakan jatah bahan bakar masih jauh dari cukup. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda