Beranda / Berita / Dunia / Ketika Darurat, AS Izinkan Tes Napas Covid-19

Ketika Darurat, AS Izinkan Tes Napas Covid-19

Minggu, 17 April 2022 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

(Foto: ANTARA/REUTERS)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) telah memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk alat tes Covid-19 lewat sampel napas pada Kamis (14/4).

FDA mengatakan alat itu, InspectIR Covid-19 Breathalyzer, dapat digunakan di kantor medis dan situs pengujian bergerak. Alat ini dapat memberikan hasil kurang dari tiga menit. Sistem yang digunakan yaitu memisahkan dan mengidentifikasi campuran kimia untuk mendeteksi lima senyawa yang terkait infeksi SARS-CoV-2.

Melansir CNN, studi InspectIR Breathalyzer menemukan bahwa sistem tersebut secara akurat mengidentifikasi lebih dari 91 persen sampel positif dan hampir 100 persen sampel negatif.

Sensitivitas serupa ditemukan dalam penelitian lain yang fokus pada varian virus corona Omicron. Namun, FDA menyebut hasil positif harus dikonfirmasi dengan tes PCR.

"Ini alat lain, dan pengumuman FDA menunjukkan itu cukup akurat dan alat yang relatif ramah pengguna," kata Presiden College of American Pathologists, Dr. Emily Volk, Jumat (15/4).

Dr. Emily yang juga ahli patologi anatomi dan klinis bersertifikat mengatakan alat ini sedang menunggu untuk dilihat seberapa luas akan diadopsi pemakaiannya.

"Itu bisa bergantung pada seberapa mahal alat itu," imbuh Dr. Emily.

Melalui email ke CNN, InspectIR Systems mengatakan tidak merilis harga mesin atau kapan akan tersedia, Jumat (15/4).

"[Ini] adalah contoh lain dari inovasi cepat pada tes diagnostik untuk Covid-19," kata Direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi FDA, Dr. Jeff Shuren dalam pernyataannya, dikutip dari CNN.

"FDA terus mendukung pengembangan tes Covid-19 baru dengan tujuan memajukan teknologi yang dapat membantu mengatasi pandemi saat ini dan menempatkan AS dengan lebih baik untuk keadaan darurat kesehatan masyarakat berikutnya." tambah Dr. Jeff [cnnindonesia.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda