Beranda / Berita / Dunia / Korban Tewas dalam Banjir Libya Capai 3000 Orang

Korban Tewas dalam Banjir Libya Capai 3000 Orang

Selasa, 12 September 2023 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kehancuran akibat banjir yang ditimbulkan oleh Badai Daniel pada 11 September 2023, di Derna, Libya. [Foto: Handout/Anadolu Agency via Getty Images]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Konvoi bantuan bergerak dari barat ke timur di Libya yang terpecah ketika pemerintah Tripoli yang diakui secara internasional telah menyatakan wilayah timur sebagai zona bencana dan mengumumkan akan mengirimkan bantuan.

Perdana Menteri Tripoli Abdul Hamid Dbeibah mengumumkan pada hari Selasa (12/9/2023) bahwa sebuah pesawat bantuan yang membawa 14 ton perbekalan, obat-obatan, peralatan dan personel medis sedang menuju ke Benghazi untuk memberikan bantuan.

Hujan deras dan banjir melanda wilayah yang dikuasai pemerintah timur saingan Libya yang berbasis di Benghazi. Diperkirakan jumlah korban tewas kini mencapai 3.000 orang karena lebih dari 1.000 jenazah telah ditemukan di Kota Derna di Mediterania yang paling terkena dampaknya.

Pada hari Senin (11/9/2023), Badai Daniel melanda Libya timur, menyebabkan dua bendungan di sungai Wadi Derna jebol dan mengirimkan jutaan meter kubik air ke hilir membanjiri dataran sungai, menghantam Derna.

Sebagian blok apartemen runtuh, dan jembatan pinggir laut tersapu air berton-ton yang mengalir ke laut.

Komunikasi dengan kota tersebut terputus akibat badai yang mempersulit pengumpulan informasi mengenai korban jiwa dan kerusakan.

Melansir Al Jazeera pada hari Selasa, Hani Shennib dari Dewan Nasional Hubungan Libya-AS mengatakan, sekitar 4 km persegi di jantung kota telah terkikis sepenuhnya.

Tamer Ramadan, anggota delegasi Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional untuk Libya, menyatakan keprihatinannya bahwa penanganan banjir “di luar kemampuan pemerintah, masyarakat nasional, dan rakyat” dan bantuan dari negara-negara tersebut dan aktor internasional akan dibutuhkan.

Menteri Penerbangan Sipil Benghazi Hichem Chkiouat berhasil mengunjungi Derna dan mengatakan kepada kantor berita Reuters pada hari Selasa: “Mayat tergeletak di mana-mana, di laut, di lembah, di bawah bangunan.”

“Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa 25 persen kota telah hilang," ucapnya. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda