Beranda / Berita / Dunia / Markas Paramiliter Ketika Iran Diserang saat Memperingati Hari Jadi Revolusi

Markas Paramiliter Ketika Iran Diserang saat Memperingati Hari Jadi Revolusi

Minggu, 03 Februari 2019 22:14 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Iran - Seorang anggota Garda Revolusi Iran telah tewas dan lima lainnya luka-luka dalam serangan di sebuah pangkalan paramiliter di Iran tenggara, media lokal melaporkan.

Serangan pada hari Sabtu terjadi ketika negara itu mengadakan perayaan resmi untuk menandai peringatan 40 tahun Revolusi Islamnya.

Mohammad Hadi Marashi, wakil gubernur provinsi untuk urusan keamanan, mengatakan kepada kantor berita IRNA bahwa serangan itu menargetkan pangkalan Basij, pasukan paramiliter yang berafiliasi dengan Pengawal Revolusi yang kuat, di kota Nik Shahr di provinsi Sistan-Baluchestan.

"Pangkalan Basij [paramiliter] di Nik Shahr datang di bawah ... tembakan pagi ini dan beberapa dari personil komunikasi Pengawal Revolusi yang memasang pangkalan itu dihantam," kata Marashi.

"Lima personel Garda terluka dan satu martir," katanya, seraya menambahkan bahwa acara ulang tahun berjalan dengan damai.

Kantor berita semi-resmi Tasnim mengatakan Jaish al-Adl, sebuah kelompok bersenjata Sunni, telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Mohsen Golmohammadi, jaksa Nik Shahr, mengidentifikasi korban sebagai Morteza Aliahmadi dalam sebuah wawancara dengan kantor berita semi-resmi lainnya, Mehr.

Jaksa penuntut mengatakan kedua penyerang itu memanjat tembok pangkalan militer sebelum melepaskan tembakan. Kedua penyerang melarikan diri, katanya.

Pekan lalu, serangan bom ganda melukai tiga polisi di Zahedan, ibukota provinsi. Jaish al-Adl (Tentara Keadilan) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Sementara itu, Iran meluncurkan rudal jelajah baru dengan jangkauan 1.300 km selama perayaan untuk menandai Revolusi Islam.

"Dengan jangkauan lebih dari 1.300 km ... rudal jelajah ini membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk kesiapannya dan dapat terbang di ketinggian rendah," Amir Hatami, menteri pertahanan Iran, mengatakan dalam sambutan yang disiarkan oleh televisi pemerintah selama upacara pembukaan.

Hatami mengatakan rudal permukaan-ke-permukaan baru, bernama Hoveizeh, berasal dari keluarga Soumar dari rudal jelajah, yang diluncurkan pada 2015.

Pakar Barat mengatakan Iran sering melebih-lebihkan kemampuan senjatanya, meskipun ada kekhawatiran tentang rudal balistik jangka panjangnya.

Iran mengatakan pada Januari bahwa upayanya untuk meluncurkan satelit gagal setelah Teheran mengabaikan peringatan AS untuk menghindari aktivitas semacam itu.

Washington memperingatkan Teheran agar tidak melakukan tiga peluncuran roket terencana yang dikatakannya akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB karena mereka menggunakan teknologi rudal balistik.

AS khawatir bahwa teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat digunakan untuk meluncurkan hulu ledak.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda