Beranda / Berita / Dunia / Petani Alami Krisis, Polandia Tangguhkan Impor Makanan dari Ukraina

Petani Alami Krisis, Polandia Tangguhkan Impor Makanan dari Ukraina

Minggu, 16 April 2023 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sebuah dump truck menurunkan biji-bijian di lumbung di Desa Zghurivka, Ukraina. [Foto: Efrem Lukatsky/AP Photo]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Pemerintah Polandia mengatakan untuk sementara akan melarang impor biji-bijian dan makanan lain dari Ukraina karena berupaya mengatasi kemarahan yang meningkat dari petani Polandia, yang mengatakan mereka kehilangan banyak uang karena melimpahnya biji-bijian Ukraina di pasar.

Pemimpin partai pemerintah Polandia, Jarosław Kaczyński, mengatakan pedesaan Polandia menghadapi "momen krisis", dan meskipun Polandia mendukung Ukraina, Polandia terpaksa bertindak untuk melindungi para petaninya.

“Hari ini, pemerintah telah memutuskan peraturan yang melarang impor biji-bijian, tetapi juga lusinan jenis makanan lainnya, ke Polandia,” kata Kaczyński dalam konvensi partai di Polandia timur pada hari Sabtu (15/4/2023).

Pemerintah mengumumkan larangan impor akan berlangsung hingga 30 Juni. Peraturan tersebut juga mencakup larangan impor gula, telur, daging, susu dan produk susu lainnya serta buah-buahan dan sayuran.

Kementerian Kebijakan Agraria dan Pangan Ukraina mengatakan bahwa mereka menyesalkan keputusan rekan-rekan Polandianya.

“Petani Polandia menghadapi situasi yang sulit, tetapi kami menekankan bahwa petani Ukraina menghadapi situasi yang paling sulit”, katanya.

Kementerian mengusulkan kedua negara mencapai kesepakatan baru dalam beberapa hari mendatang yang akan memuaskan kedua belah pihak.

Petani di negara-negara tetangga juga mengeluhkan gandum Ukraina yang membanjiri negara mereka dan menciptakan kelebihan yang menyebabkan harga jatuh dan menyebabkan mereka mengalami kerugian besar.

“Meningkatnya impor produk pertanian dari Ukraina menyebabkan gangguan serius di pasar negara kita, kerusakan besar pada produsen dan keresahan sosial,” kata menteri pertanian Polandia, Robert Telus, kepada rekan-rekannya dari Bulgaria, Republik Ceko, Rumania, Slovakia, dan Hungaria minggu ini. Semuanya adalah anggota Uni Eropa dan dia mengatakan blok tersebut harus segera mengambil tindakan terkait masalah tersebut.

“Kami tidak dapat menerima situasi di mana seluruh beban menangani peningkatan impor terutama ditanggung oleh petani dari negara kami,” kata Telus.

Pemimpin petani yang memprotes dan kepala kelompok AgroUnia, Michał Kołodziejczak, memperkirakan kerugian petani hingga 10 miliar zlotys (Rp34 triliun). [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda