Beranda / Berita / Dunia / Positif Corona, Aktivis Anti-Lockdown Ini Akhirnya Diam di Rumah

Positif Corona, Aktivis Anti-Lockdown Ini Akhirnya Diam di Rumah

Minggu, 03 Mei 2020 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Salah seorang warga melakukan orasi saat mengikuti aksi anti lockdown di North Carolina, Amerika Serikat. [Foto: REUTERS/Rachel Jessen]


DIALEKSIS.COM | North Carolina - Salah satu pemimpin gerakan anti-lockdown di AS urung ikut demonstrasi yang dia rencanakan. Penyebabnya karena ia mengidap virus corona dan mesti menjalani karantina mandiri di rumah.

Audrey Whitlock, dalang di balik grup Facebook ReOpen NC yang mengorganisir 70.000 aktivis anti-lockdown di negara bagian North Carolina, positif virus corona sebelum sempat mengikuti demonstrasi yang dia buat. Whitlock menyampaikan langsung kondisinya di grup ReOpen NC pada Minggu (26/4/2020).

"Sebagai pasien COVID-19 positif yang asimptomatik (karantina berakhir 26/4), kekhawatiran lain yang saya miliki adalah pengobatan pasien COVID yang berhubungan dengan penyakit menular lainnya," kata Whitlock dalam posting-an tersebut.

"Aku terpaksa dikarantina di rumahku selama dua minggu," tambahnya.

Kondisi Whitlock pun dikonfirmasi oleh Ashley Smith, salah satu pencetus gerakan anti-lockdown ReOpen NC. Kepada CBS17, Smith menyebut bahwa Whitlock positif virus corona sejak tiga minggu lalu.

Smith menjelaskan, rekannya itu tertular virus corona pada Januari 2020. Whitlock kemudian menjalani pengujian antibodi pada April 2020. Menurut Smith, antibodi Whitlock menunjukkan hasil negatif, tetapi dia positif virus corona.

"Dia tidak pernah meninggalkan rumahnya selama karantina, jadi dia belum menghadiri rapat umum atau fungsi apa pun yang telah kita lakukan," katanya, dikutip NBC News, Rabu (29/4/2020).

Smith juga menyebut kondisi tersebut memaksa Whitlock tak ikut dua demonstrasi menolak lockdown yang dilakukan ReOpen NC. Sebab, kebijakan di AS mengharuskan pengidap COVID-19 untuk karantina mandiri.

Whitlock sendiri sempat berniat untuk tampil dalam demonstrasi anti-lockdown di North Carolina pada Selasa (28/4/2020). Namun, hal tersebut urung dilakukan.

Menurut laporan NBC News, setidaknya ada 200 orang yang menghadiri demonstrasi anti-lockdown di kota Raleigh, North Carolina, pada Selasa (28/4). Mereka menuntut gubernur North Carolina, Roy Cooper, untuk mencabut larangan keluar rumah yang telah diberlakukan sebulan terakhir.

Hasilnya, empat orang demonstran ditangkap pihak kepolisian setempat. Salah satunya adalah Smith.

AS sendiri saat ini menjadi negara yang paling terpukul oleh virus corona. Pada Sabtu (2/5/2020), ada lebih dari satu juta orang mengidap COVID-19, dengan 65.244 orang meninggal dunia dan 164.015 pasien sudah dinyatakan sembuh. (Kumparan)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda