Beranda / Berita / Dunia / Runtuhnya Dua Bendungan di Libya Timur Akan Diselidiki

Runtuhnya Dua Bendungan di Libya Timur Akan Diselidiki

Sabtu, 16 September 2023 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Masyarakat mencari korban banjir di Derna, Libya, Jumat (15/9/2023). [Foto: Ricardo Garcia Vilanova/AP]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Jaksa penuntut Libya mengumumkan pada hari Jumat (15/9/2023) bahwa pihaknya telah memerintahkan penyelidikan terhadap runtuhnya dua bendungan yang hancur akibat bencana banjir, dan apakah pemeliharaan yang lebih baik dapat menghindari bencana tersebut.

Setelah badai Mediterania Daniel membawa hujan lebat dan banjir yang meluas ke Libya timur, dua bendungan di dekat kota pelabuhan Derna runtuh awal pekan ini, menyapu bersih seperempat wilayah tersebut. Kota ini telah dinyatakan sebagai zona bencana.

Penelitian selama puluhan tahun menunjukkan bahwa kedua bendungan tersebut, yang dibangun terutama untuk melindungi kota dari banjir, mengalami retakan dan penurunan permukaan tanah yang mungkin menyebabkan keruntuhan, menurut Jaksa Agung Libya Al-Siddiq Al-Sour.

Al-Sour mengatakan sekitar $8 juta telah dialokasikan untuk pemeliharaan yang dihentikan beberapa bulan setelah dimulainya pemberontakan Arab Spring di negara itu pada awal tahun 2010an. Jaksa sedang menyelidiki pengeluaran dana pemeliharaan bendungan, katanya kepada wartawan pada hari Jumat.

Sebuah tim yang terdiri dari 26 jaksa juga akan berangkat ke Derna untuk mencatat korban dan mengidentifikasi penyebab kematian, katanya. Kantornya tidak memiliki jumlah kematian yang akurat karena penyelidikan masih berlangsung.

Menurut Bulan Sabit Merah Libya, setidaknya 11.300 orang tewas dan 10.100 lainnya dilaporkan hilang pada hari Jumat akibat banjir yang merusak.

Korban tewas di Derna bisa mencapai lebih dari 20.000 orang, berdasarkan tingkat kerusakannya, Walikota Derna Abdulmenam al-Ghaithi mengatakan pada hari Kamis.

Kepala Organisasi Meteorologi Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Kamis bahwa sebagian besar korban banjir di Libya dapat dihindari jika negara yang terpecah tersebut memiliki layanan meteorologi yang berfungsi. [ABC News]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda