Beranda / Berita / Dunia / Viral AlQuran di Lutut Dewa Hindu, Ricuh dan Tewaskan 2 Orang di Bangladesh

Viral AlQuran di Lutut Dewa Hindu, Ricuh dan Tewaskan 2 Orang di Bangladesh

Minggu, 17 Oktober 2021 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Setidaknya dua orang tewas akibat kericuhan di Bangladesh pada Jumat (15/10/2021) yang dipicu viral video Alquran di lutut patung dewa Hindu. [Foto: AFP/Munir Uz Zaman]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Viral video Alquran di lutut patung dewa Hindu, memicu kerusuhan. Setidaknya dua orang tewas akibat kericuhan di Bangladesh pada Jumat (15/10/2021).

kepala kepolisian daerah Begumganj, Shahidul Islam menjelaskan, kericuhan ini terjadi di tengah peningkatan ketegangan viral cuplikan video yang menunjukkan Alquran ditaruh di lutut dewa Hindu. Video itu diduga direkam saat festival Durga Puja.

Sejak video itu viral pada Rabu lalu, sudah ada sejumlah demonstrasi. Kericuhan kali ini terjadi pada Jumat, ketika ratusan umat Muslim berjalan berarak setelah salat Jumat.

Lebih dari 200 pengunjuk rasa itu kemudian menyerang kuil di mana umat Hindu sedang mempersiapkan upacara puncak festival Durga Puja. Massa memukuli dan menikam seorang anggota eksekutif komite kuil itu hingga tewas.

Sehari kemudian, kepolisian juga menemukan jasad pria Hindu lainnya di satu kolam di dekat kuil tersebut. Dengan demikian, jumlah korban tewas menjadi dua orang.

Kericuhan ini, bukan yang pertama kali di Bangladesh selama sepekan belakangan. Rabu lalu, sekitar 500 orang juga menyerang satu kuil Hindu di Hajiganj. Kepolisian melepas tembakan ke arah massa untuk membubarkan kerumunan. Setidaknya, ada empat orang tewas dalam insiden itu.

Pemimpin komunitas Hindu di Bangladesh, Gobinda Chandra Pramanik, mengatakan bahwa secara keseluruhan setidaknya 150 orang Hindu terluka akibat peningkatan ketegangan terkait video Alquran tersebut.

Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, sendiri sudah bertemu dengan komunitas Hindu pada Kamis lalu dan berjanji akan mengambil tindakan tegas. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda