DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya memperkuat industri alat olahraga dalam negeri agar tak hanya menguasai pasar domestik, tetapi juga menembus pasar global.
“Melalui kolaborasi lintas sektor, kita ingin menjadikan Indonesia bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen utama alat olahraga berkualitas di dunia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi yang diterima pada
Partisipasi Kemenperin melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) dalam Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX) 2025 disebut menjadi wujud nyata kerja sama pemerintah, pelaku industri, asosiasi, dan komunitas olahraga untuk memperkuat ekosistem industri nasional.
“ISFEX tidak hanya ajang promosi produk, tapi juga sarana membangun jejaring bisnis dan memperluas pasar,” ujar Agus.
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, menambahkan ISFEX 2025 mengusung tema “Elevate the Sport Industry” yang mempertemukan lebih dari 100 jenama nasional dan internasional dalam skema business to business dan business to customer.
Menurut data Trademap 2025, ekspor alat olahraga Indonesia periode Januari-Agustus 2025 mencapai USD 84,78 juta, naik 24,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara nilai pasar domestik tahun 2023 tercatat Rp 2,3 triliun dengan lebih dari 15 ribu tenaga kerja terserap.
Reni menyebut, untuk meningkatkan daya saing, Ditjen IKMA terus mendorong peningkatan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), pelatihan teknis, serta sertifikasi internasional seperti FIFA Quality Programme dan BWF Approved Equipment.
“Kami berharap produk alat olahraga dalam negeri bisa digunakan di ajang profesional dan diakui secara global,” ucap Reni.
ISFEX 2025 yang berlangsung di ICE BSD City pada 6-9 November 2025 juga diikuti enam industri binaan Kemenperin, serta jenama internasional seperti Datra Internusa, Spyros, Garmin, dan Agena Sports. [red]