Beranda / Ekonomi / Latih Perajin Kulit di Garut, KemenKopUKM Datangkan Coach yang Desain Tas Hermes

Latih Perajin Kulit di Garut, KemenKopUKM Datangkan Coach yang Desain Tas Hermes

Senin, 20 Mei 2024 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

KemenKopUKM menggelar bimtek untuk meningkatkan SDM perajin kulit di RPB Garut. Bahkan, dalam Bimtek itu didatangkan coach dan desainer ternama dari Prancis yaitu Mr. Cristian yang merupakan desainer tas bermerek Hermes. [Foto: Humas KemenKopUKM]


DIALEKSIS.COM | Garut - Upaya mendorong daya saing produk kerajinan kulit bagi anggota koperasi Kulit Artisan Indonesia di Garut, Jawa Barat, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar bimtek selama 3 hari, 19-21 Mei 2024 di Gedung Fiazza Firenzze Garut.

Bahkan, dalam Bimtek itu didatangkan coach dan desainer ternama dari Prancis yaitu Mr. Cristian yang merupakan desainer tas bermerek Hermes.

Asisten Deputi Pengembangan SDM Perkoperasian KemenKopUKM, Nasrun Siagian, menekankan pentingnya berkoperasi dalam upaya memenangkan persaingan.

"Wadah yang tepat untuk berjamaah dalam ekonomi bisnis adalah koperasi, karena kalau sendiri-sendiri tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan besar yang sudah mapan, baik dari sisi permodalan pasar, desain, infrastruktur, peralatan mesin-mesin modern, hingga promosi," ujar Nasrun saat membuka acara Bimtek, Minggu (19/5/2024).

Sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menggenjot daya saing pelaku UKM dan Koperasi khususnya bagi perajin kulit di Garut, KemenKopUKM telah membangun Rumah Produksi Bersama (RPB). 

Namun dia mewanti-wanti agar fasilitas di dalam RPB ini dapat dimaksimalkan pemanfaatannya dengan disertai peningkatan SDM yang unggul.

Dia berharap dengan adanya RPB ini, produk kulit di Garut seperti tas, jaket, dompet, sepatu, dan aksesoris lainnya dapat meningkat produktivitasnya dan dapat terus bersaing di pasar. 

Dia optimistis dengan keberadaan SDM yang unggul, kerajinan kulit di Garut bisa menjadi primadona di masa mendatang.

"Peralatan yang modern tidak akan berarti apa-apa dan akan menjadi etalase atau pajangan saja kalau tidak dipersiapkan oleh SDM yang akan mengoperasikannya," kata Nasrun.

Ia pun meminta dukungan dari pemerintah daerah Garut untuk terus melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada pelaku UMKM dan Koperasi agar keberadaan RPB berimbas positif bagi peningkatan perekonomian.

"Kami berharap dukungan pemerintah daerah agar produk-produk pengrajin Garut mendunia dan tidak hanya berpuas diri di tingkat lokal, tetapi harus bisa naik kelas," pungkas Nasrun. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda