Beranda / Feature / Kisah Inspiratif: Nurhayati, Ibu Pemberani di Balik Perjuangan Hidup

Kisah Inspiratif: Nurhayati, Ibu Pemberani di Balik Perjuangan Hidup

Kamis, 04 April 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Rumah dan ibu Nurhayati (43), seorang ibu tunggal dari Blang Teumulek, Kabupaten Bireuen. Foto: kolase Dialeksis


DIALEKSIS.COM | Birueun - Gampong Blang Teumulek, Aceh - Di tengah riaknya arus kehidupan, terselip sebuah kisah penuh ketabahan dan keberanian. Nurhayati (43), seorang ibu tunggal dari Blang Teumulek, Kabupaten Bireuen, telah menjalani perjuangan luar biasa dalam merawat ketiga putrinya.

Perjalanan hidupnya tak pernah mudah. Sudah lima tahun berlalu sejak perceraian yang mengubah segalanya. Kini, Nurhayati dan ketiga putrinya menumpang tinggal di Dayah Bahrul Ulum Jurong Meunje, meniti lika-liku kehidupan dengan penuh kesabaran.

Meski terbatas, Nurhayati tidak menyerah pada keadaan. Sebagai seorang tukang upah, dia bekerja tanpa henti demi menyambung hidup sehari-hari. Bahkan saat bulan puasa tiba, Nurhayati dan putri bungsunya rela berangkat ke Takengon untuk bekerja memetik kopi, memastikan kebutuhan keluarga terpenuhi.

Keberanian dan keteguhan Nurhayati semakin memukau saat dia membiayai pendidikan ketiga anaknya sendiri. Dengan segala keterbatasan, Nurhayati menjaga semangat anak-anaknya dalam mengejar mimpi. Anak sulungnya, Firza, berjalan sekitar 1 km setiap hari menuju sekolah, berjuang melalui sawah dengan sepatu yang dilindungi plastik agar tidak basah dan kotor.

"Ingin sekali melihat anak saya bisa melanjutkan pendidikan. Untuk sehari-hari saja sulit, apalagi untuk biaya pendidikan," ujarnya dengan haru.

Namun, di tengah keterbatasan itu, Nurhayati dan keluarga masih berjuang membangun rumah mereka sendiri. Meski terbuat dari bahan sederhana seperti pelepah bambu dan papan, keberadaannya menjadi tanda syukur akan kebaikan dan bantuan dari orang-orang yang peduli.

Namun, perjalanan mereka belum berakhir. Harapan untuk rumah layak huni masih jauh dari kata pasti. Meski dijanjikan bantuan dana desa, kendala tanah membuat impian itu terasa semakin sulit diwujudkan.

Tapi Nurhayati tidak sendirian. Dukungan dari warga sekitar dan janji dari pemerintah setempat memberikan semangat baru. Keuchik Blang Teumulek, Muhammad, berjanji akan memprioritaskan bantuan rumah layak huni untuk Nurhayati pada tahun ini. Demikian pula dengan kebutuhan listrik, upaya akan dilakukan untuk memberikan solusi terbaik.

Kisah perjuangan Nurhayati menggugah hati kita semua. Di balik keterbatasan dan rintangan, keberanian dan keteguhan seorang ibu melahirkan harapan baru. Semoga Nurhayati dan keluarga dapat terus menapaki jalan kehidupan dengan penuh keyakinan dan kebahagiaan.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda