Beranda / Gaya Hidup / Situasi Keuangan Penuh Ketidakpastian, Kendalikan Gaya Hidup

Situasi Keuangan Penuh Ketidakpastian, Kendalikan Gaya Hidup

Minggu, 23 Agustus 2020 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi keuangan. [Foto: kavuitimur.wordpress.com]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Makin banyak orang tua yang cemas dengan ketidakpastian keuangan di masa pandemi. Sepanjang pandemi Covid-19 perekonomian anjlok cukup parah dan membuat masyarakat banyak yang mengalami penurunan pendapatan.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, banyak pengelola keuangan yang sudah memberikan tips melakukan distribusi keuangan untuk dana darurat. Tak tanggung-tanggung, pengelolaan dana darurat ini harus dibuat secara rinci sesuai jumlah anggota keluarga dengan tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dilansir dari Tempo, Founder dan CEO Finansialku.com, Melvin Mumpuni mengatakan dana darurat bertujuan untuk mendanai keadaan tak terduga misalnya untuk membiayai kelahiran atau sakit tertentu.

Kondisi krisis yang menggerus pendapatan membuat masyarakat mulai bergerilya mengisi kantong keuangan selama masa pandemi. Salah satunya dengan inovasi dan usaha. Cara lain yang dilakukan juga dengan melakukan penghematan dalam pengeluaran dengan mengubah gaya hidup.

Dua strategi ini menurut Melvin sangat penting karena melalui pengelolaan dana yang tepat, seseorang bisa menyusun alokasi dana ke sektor yang lebih tepat. 

Misalnya dengan menabung lebih banyak untuk persiapan dana pendidikan anak. Dia menyatakan perencanaan keuangan dana darurat termasuk dana pendidikan anak jauh lebih penting saat ini ketimbang melakukan investasi. 

"Perencanaan keuangan itu sulit, namun akan lebih sulit lagi jika tidak ada keuangan yang direncanakan. Orang tak investasi tidak miskin, sementara kalau orang tak punya dana darurat ujung-ujungnya berhutang," kata Melvin.

Sementara Mike Rini, CFP CFEI Financial Planner menyatakan selama masa pandemi ada pengeluaran lain yang membengkak selama masa karantina di rumah sampai saat normal baru ini. Beberapa di antaranya yakni biaya listrik, pulsa, hingga biaya makanan dan minuman termasuk biaya belanja secara online. Kondisi ini yang memberi tantangan dalam perencanaan keuangan keluarga terutama dalam menyusun tabungan dana pendidikan anak.

Dia pun menegaskan dalam menyusun dana pendidikan anak selain dari alokasi dana darurat, Anda masih bisa memanfaatkan sejumlah produk investasi yang juga sangat banyak jenisnya. Mike menyebut produk investasi untuk dana pendidikan sebenarnya tidak terbatas pada reksadana, saham, maupun tabungan. 

Dia menyebut ada beberapa jenis investasi lain dengan imbal hasil rendah, bunga flat, dan aman bagi Anda yang masih butuh kepastian dan kenyamanan melalui masa pandemi ini. Misalnya deposito.

"Jadi kalau mau investasi tujuannya harus jelas, misalnya dana pendidikan, barulah Anda memilih produk investasi. Sebab tidak semua produk investasi itu cocok untuk membiayai pendidikan," kata Mike. (Tempo)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda