Beranda / Pertahanan dan Keamanan / TNI Nyatakan Partai Lokal Disinyalir Wadah Aspirasi Eks Kombatan GAM, Berpotensi Timbulkan Konflik

TNI Nyatakan Partai Lokal Disinyalir Wadah Aspirasi Eks Kombatan GAM, Berpotensi Timbulkan Konflik

Jum`at, 22 Maret 2024 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

 Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dalam pertemuan dengan Komisi I DPR pada hari Kamis (21/3/2024). Foto: kolase tangkapan layar Dialeksis.


DIALEKSIS.COM | Nasional - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, menyampaikan bahwa Aceh adalah salah satu provinsi yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 mendatang.

Menurut Agus, Aceh memiliki potensi konflik yang signifikan karena partai lokal di wilayah tersebut diduga menjadi tempat untuk menampung aspirasi para mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Diperkirakan partai lokal di Aceh menjadi sarana untuk mengekspresikan aspirasi mantan anggota GAM, yang dapat menjadi penyebab konflik kepentingan antara mantan anggota dan non-anggota GAM," ujar Agus dalam pertemuan dengan Komisi I DPR pada hari Kamis (21/3/2024).

Agus memperkirakan kemungkinan terjadinya konflik horizontal di Aceh jika hasil Pilkada tidak memuaskan salah satu kandidat.

Selain itu, TNI juga memperhatikan upaya menarik perhatian massa di Aceh dengan mengibarkan bendera bulan bintang yang menjadi simbol GAM.

"Jika ini terjadi, tentu saja dapat memprovokasi massa dari kelompok lain, yang perlu diantisipasi sejak awal," tambah Agus.

Dia juga menambahkan bahwa Aceh perlu mendapat perhatian khusus karena terjadi eskalasi kekerasan selama masa tenang dan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sebelumnya.

"Selama masa tenang dan pemungutan suara pemilu sebelumnya, terjadi beberapa insiden di Aceh yang memungkinkan hal serupa terjadi pada Pilkada serentak mendatang," kata Agus.

Sebagai langkah pencegahan, TNI akan memantau tanda-tanda intoleransi dan ketidakharmonisan sosial di wilayah tersebut.

Selain itu, TNI juga akan berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum dan pihak terkait untuk merencanakan strategi keamanan Pilkada.

"Dan Satgas di Papua dan Aceh akan lebih aktif dalam menjalankan operasi keamanan statis dan mobile untuk mencegah potensi ancaman bersenjata," tambah Agus.

Sebelumnya, Agus juga mengungkapkan bahwa ada 15 provinsi dengan tingkat kerawanan yang tinggi dalam Pilkada serentak 2024 mendatang. Provinsi-provinsi tersebut antara lain Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Maluku, dan Maluku Utara.

Sementara itu, enam provinsi di Papua juga masuk dalam daftar tersebut, yaitu Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.

Kerawanan tersebut meliputi konflik SARA, konflik antar pasangan calon, bentrokan antar pendukung fanatik, konflik di kalangan elit politik, konflik di daerah basis partai politik tertentu, dan bahkan konflik bersenjata seperti yang terjadi di Papua.

Di samping itu, terdapat enam provinsi lain yang memiliki tingkat kerawanan yang sedang, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Pilkada serentak 2024 dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda