Beranda / Berita / Nasional / BNN: Perlu Pesawat Patroli berantas Narkoba di Laut

BNN: Perlu Pesawat Patroli berantas Narkoba di Laut

Sabtu, 27 Januari 2018 13:42 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : haris

 Deputi Pemberantasan BNN, Arman Depari. (Aktual.com)


Dialeksis.com, Jakarta - Terungkapnya kasus penyelundupan narkoba di Aceh Timur beberapa waktu lalu, menurut Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Arman Depari , merupakan salah satu indikasi akan  pentingnya pengetatan pengawasan dan penjagaan di perairan Indonesia. Ia menyatakan bahwa saat ini lebih dari 80 persen penyelundupan narkoba ke Indonesia melalui jalur laut. Namun, BNN sendiri mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran terkendala dengan  fasilitas yang memadai untuk memburu penyelundup narkoba, yaitu  seperti kapal atau pesawat patroli.


"Kita juga sebenarnya sudah berkali-kali mengusulkan pengadaan peralatan macam itu. Kita juga nggak perlu kapal standar tempur, kapal pengejaran sudah cukup. Begitu juga dengan heli, ini untuk pengawasan di pantai, dan pe­sawat ringan seperti jenis cesna juga sangat kita perlukan," kata
Arman di kantor BNN, Cawang, Jakarta, Jumat (26/01) sebagaimana dilansir oleh RMOL.CO.

Arman juga mengungkapkan kasus penyeludupan narkoba seberat 250 kg melalui jalut laut seperti di Aceh bukanlah yang pertama.

 " Daerah seperti pantai Timur Sumatera dari Aceh hingga Lampung, dan Kepri adalah daerah yang paling rawan disusupi penyelundup narkoba. Begitu juga dengan daerah sekitar pantai Utara Selatan Kalimatan" paparnya.

Menurutnya Penyelundupan narkoba melalui jalur laut marak karena memang tidak ada pengawasan di jalur laut." Bukan hanya kurang tapi tidak ada pengawasan dan di situ (laut) banyak sekali pelabuhan-pelabuhan ilegal" jelasnya.

Arman mengungkapkan jalur penyelundupan narkoba umumnya dari negara tetangga , penang malaysia "Biasanya penyelundupan narkoba ini dari Penang Malaysia mengunakan speed both yang diantar oleh jaringan sindikat Malaysia kemudian di titik tertentu di selat malaka dijemput oleh sindikat dari Indonesia. Ini harus perhatian kita mudah-mudahan komitmen kita dan instansi terkait bisa memutus suplay narkoba dari negara tetangga," ujarnya.

BNN berharap untuk pemberantasan Narkoba, jangan hanya semata dilihat sebagai kerja BNN "Narkotika ini seharusnya jadi tanggung jawab kita bersama, karena kalau diserahkan ke BNN, BNN kapal aja enggak punya, bagaimana," katanya menambahkan .* (ris)

Keyword:


Editor :
HARIS M

riset-JSI
Komentar Anda