Beranda / Berita / Nasional / Gayung Bersambut, Tesla Kirim Tim ke Indonesia Bulan Depan

Gayung Bersambut, Tesla Kirim Tim ke Indonesia Bulan Depan

Minggu, 13 Desember 2020 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

[IST]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Indonesia gencar mendekati Tesla untuk menanamkan investasi dalam bidang kendaraan listrik.

Pada Jumat (11/12/2020) lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melakukan pembicaraan melalui telepon bersama CEO Tesla Elon Musk. Pembicaraan ini membahas mengenai peluang investasi perusahaan mobil listrik Tesla di Indonesia.

“Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Presiden RI Joko Widodo juga mengajak Tesla untuk melihat Indonesia sebagai launching pad Space X,” mengutip keterangan resmi Kemenko Marves.

Kementerian mengklaim CEO Tesla Elon Musk menanggapi undangan Presiden Jokowi dengan rencana mengirimkan timnya ke Indonesia pada bulan Januari 2021 untuk menjajaki semua peluang kerja sama tersebut.

Musk pernah menyinggung soal cadangan nikel di Indonesia terkait dengan industri baterai mobil listrik.

Tepatnya, pada 27 Juli 2020 lalu, Elon pernah memuji soal pasokan nikel dari Tanah Air saat menyebut bahwa nikel menjadi tantangan terbesar untuk produksi baterai dengan daya tahan tinggi dan produksi massal.

Awalnya, Elon Musk menanggapi akun @cleantechnica yang membahas soal potensi lithium. Kemudian, akun Twitter @spotted_model beralih mempertanyakan soal cadangan nikel dari Australia, yang kemudian ditanggapi oleh Musk.

Musk lalu merespons sembari mengaitkan artikel dari Investingnews soal 10 negara produsen nikel terbesar di dunia, sambil menyebut nama Indonesia.

“Nikel adalah tantangan terbesar untuk [produksi] baterai dengan daya tahan tinggi dan produksi massal. Australia & Kanada dengan cukup baik. Produksi nikel AS secara obyektif sangat timpang. Indonesia hebat!” ungkap Elon di Twitter, 27 Juli 2020. (Tempo)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda