DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan pemanfaatan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) di industri media saat ini sudah menjadi keniscayaan.
Menurutnya pemanfaatan AI oleh pekerja media perlu memperhatikan optimisme dan kewaspadaan.
“AI memberi manfaat besar, tapi juga berisiko. Risiko misinformasi dan disinformasi harus diminimalkan. Karena itu industri media harus sigap dan lincah mengadopsi AI sambil tetap menjaga prinsip jurnalisme berkualitas,” tegasnya usai menghadiri Workshop Wartawan United Tractors Group di Jakarta Pusat, Kamis (25/9/2025).
Bagi Nezar Patria, keberadaan AI dan jurnalisme akan berkaitan dengan dua hal utama.
“Pertama, bagaimana AI digunakan di ruang redaksi secara tepat. Kedua, bagaimana media bisa bertahan di tengah gempuran teknologi baru. Teknologi harus mendukung pekerjaan jurnalistik, bukan menggesernya,” katanya
Ia menambahkan pemerintah bersama 17 pemangku kepentingan telah merampungkan pembahasan Peta Jalan AI Nasional.
“Saat ini sedang difinalisasi dua dokumen. Pertama, buku putih Peta Jalan AI Nasional. Kedua, panduan keamanan dan keselamatan dalam penggunaan serta pengembangan AI. Targetnya akhir bulan ini masuk ke tahap harmonisasi agar sejalan dengan regulasi lain,” jelasnya.
Nezar juga mengapresiasi demonstrasi AI lokal yang bisa dimanfaatkan bagi pekerja media dalam forum tersebut.
“Itu yang kita harapkan. Indonesia tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pengembang dan penyedia AI. Kedaulatan digital sangat penting di tengah dinamika geopolitik hari ini. Kita ingin AI yang mandiri dan lahir dari anak-anak bangsa,” ungkapnya. [*]