Minggu, 29 Juni 2025
Beranda / Berita / Nasional / Mahasiswa Harus Jadi Punggawa AI, Bukan Penonton Disrupsi Teknologi

Mahasiswa Harus Jadi Punggawa AI, Bukan Penonton Disrupsi Teknologi

Sabtu, 28 Juni 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Staf Khusus Menteri Alfreno Kautsar Ramadhan menyampaikan pesan Menteri Meutya Hafid dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta, Jumat (27/6/2025). [Foto: Humas Komdigi]


DIALEKSiS.COM | Yogyakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital menegaskan komitmen mempercepat pencetakan talenta digital nasional. Menkomdigi Meutya Hafid menyampaikan pesan kuat agar mahasiswa vokasi menjadi punggawa utama transformasi digital Indonesia, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI).

“Dengan belajar cakap digital ini, dengan belajar bagaimana cara menggunakan AI, teman-teman ini gak akan tergantikan. Justru teman-teman menjadi pionir atau punggawa ketika AI masuk, ketika technological disruption masuk, teman-teman lah yang nanti akan meng-operate itu semua,” ujar Staf Khusus Menteri Alfreno Kautsar Ramadhan menyampaikan pesan Menteri Meutya Hafid dalam kuliah umum di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta, Jumat (27/6/2025).

Kegiatan bertajuk “Pengenalan dan Implementasi AI di Kota Yogyakarta: Berdaya dengan AI untuk Generasi Cakap Digital” ini menjadi momentum penting untuk menekankan arah kebijakan Komdigi dalam mencetak talenta digital yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga menjadi penggerak perubahan.

“Ibu menyatakan bahwa kampus ini harus menjadi contoh bahwa adanya medium atau wadah politeknik yang mendukung dan nge-lead transformasi digital. Harapannya Ibu Menteri STMM itu nanti menjadi politeknik digital,” tutur Alfreno.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital hingga 2030. Untuk mencapainya, dibutuhkan ekosistem kolaboratif yang mempertemukan kampus, industri, dan pemerintah.

“The fast changing, the disruption of technologies itu yang dibutuhkan sudah bukan pemimpin-pemimpin yang filsuf mungkin, tapi talenta-talenta digital,” jelas Alfreno.

Kementerian Komdigi juga memperkuat strategi pengembangan sumberdaya manusia digital melalui kemitraan global, termasuk dengan Microsoft, yang baru-baru ini mengumumkan investasi sebesar USD1,7 Miliar di Indonesia untuk AI dan pelatihan digital.

“Microsoft terutama kemarin baru komit investasi 1,7 miliar USD untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan dan pelatihan digital di Indonesia. Targetnya jelas, yaitu mencetak lebih dari 800 ribu talenta baru yang siap pakai,” ungkapnya.

Pesan penutup dari Menkomdigi Meutya Hafid yang disampaikan Alfreno menegaskan tanggung jawab generasi muda dalam membangun masa depan digital bangsa:

“Ibu Menteri titip masa depan digital Indonesia kepada teman-teman. Ibu Menteri ingin teman-teman menjadi generasi yang membangun bukan hanya menjadi penonton, Ibu Menteri juga ingin teman-teman menjadi inovator yang peduli menjadi pemimpin yang berani mengambil peran,” tandasnya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI