DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah terus mendorong penguatan industri minyak atsiri nasional sebagai salah satu komoditas unggulan berbasis kekayaan hayati. Melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin), upaya ini diwujudkan lewat penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025 yang akan digelar pada 9-11 Juli 2025 di Plasa Industri, Jakarta.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia, dengan potensi 97 jenis tanaman atsiri. Pada tahun 2024, nilai ekspor minyak atsiri nasional mencapai USD 259,54 juta, menempatkan Indonesia sebagai eksportir ke-8 terbesar secara global. Negara tujuan utama ekspor antara lain India, Amerika Serikat, Tiongkok, Singapura, dan Prancis.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam peluncuran pre-event Aromatika Indofest 2025, Jumat (23/5/2025), menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperkuat industri hilir minyak atsiri serta menciptakan ekosistem usaha yang inklusif dan inovatif.
“Kami membentuk Pusat Flavor and Fragrance (PFF) di Bali dan Sumatera Barat sebagai pusat pengembangan industri hilir. Ini bagian dari komitmen jangka panjang,” ujar Faisol.
Tantangan dan Strategi Penguatan
Meski potensinya besar, industri minyak atsiri nasional masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk keterbatasan bahan baku berkelanjutan, minimnya diversifikasi produk, hingga keterbatasan teknologi pengolahan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan peningkatan produksi, jaminan bahan baku, serta penguatan posisi produk atsiri Indonesia di pasar global.
“Diperlukan kolaborasi lintas sektor: pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat,” kata Faisol.
Perkuat Branding Minyak Atsiri
Aromatika Indofest 2025 akan menampilkan lebih dari 70 peserta dari berbagai sektor, termasuk industri, UMKM, dan komunitas kreatif. Selain pameran produk dan inovasi, juga akan digelar talkshow, workshop, serta kompetisi meracik parfum dan aromaterapi.
Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, menyatakan bahwa event ini merupakan bagian dari upaya memperkuat branding Indonesia sebagai pusat pengembangan minyak atsiri berbasis biodiversitas.
“Kami ingin memperluas akses pasar, mendorong inovasi, dan memperkuat daya saing global melalui sinergi semua pihak,” ujarnya.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi ajang edukasi publik tentang potensi besar minyak atsiri dalam berbagai sektor, mulai dari parfum, aromaterapi, kosmetik, hingga farmasi dan pangan. [in]