Beranda / Berita / Nasional / Puan Maharani Sebut Tanggungjawab Membangun Negara Akan Hadapi Tantangan dan Kendala

Puan Maharani Sebut Tanggungjawab Membangun Negara Akan Hadapi Tantangan dan Kendala

Rabu, 17 Agustus 2022 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ketua DPR RI, Puan Maharani. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyatakan tugas membangun bangsa dan negara Indonesia ke depan menghadapi tantangan dan kendala yang tidak ringan.  

Saat ini dunia tengah masih menghadapi ketidakpastian situasi pandemi Covid-19  konflik geopolitik, pemulihan ekonomi global di tengah kerentanan pangan, energi, pengangguran, tekanan moneter global, degradasi lingkungan hidup, serta ancaman bencana alam.

Kemudian, lanjut Puan, dalam era globalisasi yakni era kemajuan teknologi dan industri yang semakin cepat dan dinamis, telah menempatkan masyarakat Indonesia terbuka dan terhubung secara sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Bangsa dan Negara Indonesia pun semakin dituntut untuk dapat memiliki kemampuan dan kekuatan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya, agar dapat mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian berlandaskan Pancasila.

“Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua, seluruh pemangku kepentingan, seluruh anak bangsa, untuk membangun kekuatan nasional kita, yang dimulai dari kesadaran, kemauan dan komitmen untuk ikut ambil bagian dalam kerja bersama, gotong royong, memajukan Indonesia di segala bidang,” ujar politisi PDI-Perjuangan itu saat menyampaikan pidato dalam Sidang Bersama DPR RI-DPD RI yang diselenggarakan di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Berbagai ideologi transnasional menyangkut cara berpikir, cara kerja, dan cara hidup dikhawatirkan dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi kedalam kehidupan rakyat Indonesia dalam era globalisasi ini. Padahal hal tersebut belum tentu sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.

“Bahkan dapat menggerus nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia, seperti nilai-nilai agama, budaya, sopan santun, etika, dan toleransi serta sikap saling menghormati di antara sesama bangsa Indonesia,” pungkas Puan.

Apabila kebudayaan yang berkembang di wilayah Indonesia dibiarkan secara alamiah, maka dikhawatirkan ideologi dan budaya transnasional akan menjadi tuan di Indonesia. Tidak akan ada lagi jati diri Indonesia yang bisa dibanggakan.

“Tentu saja kita tidak anti budaya asing. Kita tidak dapat mengisolasi diri dari pengaruh budaya asing. Akan tetapi dengan kepribadian jiwa bangsa yang kuat, maka budaya asing dapat disaring dan dilarutkan dalam kebudayaan nasional,” tutur legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V itu.

Sebelum Sidang Bersama DPR RI-DPD RI digelar, terlebih dulu digelar Sidang Tahunan MPR RI yang dipimpin Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI ini dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-11 Try Sutrisno, Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Wapres ke-11 Boediono, Pimpinan dan Anggota MPR-DPR-DPD RI, jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua dan Wakil Ketua Lembaga Negara, ketua umum partai politik serta dubes negara sahabat.(Suara)

Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda